Wednesday, September 3, 2025
spot_img

Aksi GASS Pandanwangi Normalisasi 250 Meter Drainase

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama sekitar 250 personel lintas sektor menggelar aksi Gerakan Angkat Sedimen dan Sampah (GASS) di RW 4, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Minggu (13/7) kemarin. Kegiatan ini melibatkan jajaran DLH, kecamatan, kelurahan, relawan, Kelurahan Tangguh, serta warga setempat.

Fokus kerja bakti kali ini adalah normalisasi drainase sepanjang 250 meter, yang selama ini kerap menimbulkan genangan air hingga setinggi betis orang dewasa setiap kali hujan deras. Penumpukan sedimen dan sampah diduga menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air. Wali Kota Wahyu mengapresiasi aksi GASS kali ini karena merupakan inisiatif langsung dari masyarakat.

“Seperti inilah yang memang pemerintah tunggu. Selama ini permasalahan banjir atau saluran yang tidak terjaga baik, itu memang kesadaran masyarakat yang perlu kita pupuk. Persoalan kebersihan lingkungan ini tidak hanya kewajiban pemerintah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti adanya saluran tertutup menuju salah satu perumahan yang alirannya terganggu dan tidak memiliki bak kontrol. Hal ini menyulitkan pemantauan kondisi saluran air.

“Jadi ini sulit untuk mengecek ada masalah apa di sana. Saya minta Pak Kadis PUPR memanggil pengembangnya untuk menyesuaikan (drainasenya). Supaya sewaktu-waktu kami bisa mengontrol. Jangan sampai nanti pemerintah lagi yang disalahkan,” tegasnya.

Wahyu menambahkan, kegiatan GASS merupakan bagian dari program Ngalam Rijik yang menjadi prioritas utama, mengingat posisi Kota Malang sebagai destinasi wisata. Selain menjaga estetika kota, program ini juga krusial untuk mitigasi bencana.

“Apa gunanya pemerintah sudah melakukan GASS, tapi tanpa dibarengi adanya kesadaran dari masyarakat. Kota Malang disebut wisata banjir dan sebagainya, tapi kita sama-sama lihat, beberapa waktu lalu pemerintah sudah melaksanakan normalisasi drainase dan sungai, tapi yang ditemukan ada kasur, ban, dan sampah lainnya. Warga sekitar acuh tak acuh, ini yang perlu ditingkatkan kesadarannya,” ujarnya.

Ia juga menyinggung persoalan antrean kendaraan pengangkut sampah di TPS tertentu yang kerap menumpuk pada jam-jam sibuk. Untuk itu, Wahyu telah meminta DLH Kota Malang mengevaluasi dan mempertimbangkan opsi perluasan TPS dengan memanfaatkan lahan kosong di belakangnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img