Wednesday, September 3, 2025
spot_img

Geger, Penemuan Mayat di Aliran Sungai Dampit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Petani kopi di kebun dekat aliran sungai Sumberpakel Dusun Sukorejo Desa Srimulyo Kecamatan Dampit dibuat geger oleh penemuan mayat menghenaskan pada Minggu (13/7) sore.

Informasi yang dihimpun Malang Posco Media, penemuan berawal dari seorang petani warga Desa Kepatihan Kecamatan Tirtoyudo bernama Hasib sedang memanen kopi di kebun dan mencium bau tidak sedap.

Pria berusia 45 tahun itu kemudian mencari sumber bau yang ternyata berasal dari aliran sungai Sumberpekel Desa Sukorejo Desa Srimulyo Kecamatan Dampit.

“Setelah dicari-cari terlihat sepasang kaki manusia di tumpukan sampah di atas bebatuan aliran sungai,” beber Kapolsek Dampit AKP A. Taufik Syafiudin kepada Malang Posco Media saat dikonfirmasi, Senin (14/7) kemarin.

Hal itu diketahui pukul 14.30 WIB. Petani tersebut lantas langsung berlari melaporkan kejadian penemuan mayat kepada perangkat desa, lalu diteruskan ke Polsek Dampit dan Puskesmas Dampit.

Petugas bersama masyarakat kemudian mendatangi lokasi penemuan untuk mengevakuasi mayat laki-laki itu menuju RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang guna otopsi.

“Setelah dilakukan penyelidikan dari ciri-ciri korban, diketahui adalah warga Desa Dadapan Kecamatan Wajak berinisial KH, 48 tahun yang sudah seminggu terakhir tidak pulang ke rumah,” ungkap Taufik.

Mantan Kasihumas Polres Malang tersebut membeberkan keterangan dari pihak keluarga korban, bahwa korban merupakan ODGJ sejak kecil dan sehari-hari tinggal bersama saudaranya.

Barang bukti yang diamankan pihak kepolisian berupa alat pancing, pakaian serta ikat kepala udeng warna merah batik.

“Kegiatan korban sehari-hari berkeliling sesuka hati, seperti di pasar, kadang bermain layangan saat musim layangan dan kadang memancing,” lanjut Taufik.

Korban, KH juga sering pergi dari rumah berhari-hari tidak pulang. Bila pergi jauh bisa sampai sepuluh hari hingga dua minggu. Namun bila pergi jarak dekat selalu pulang ke rumah.

“Tidak ditemukan tanda- tanda kekerasan maupun luka yang disebabkan senjata tajam maupun tumpul yang disengaja,” terang Taufik.

Ia menegaskan, pihak keluarga menghendaki korban langsung dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan setelah dari RSSA Kota Malang tanpa dilakukan otopsi. (den/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img