MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul harus dimulai dari penguasaan bahasa dan literasi digital. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah, Singosari, kemarin.
Dikatakan Pratikno bahwa bahasa sangat penting, sebagai pintu utama ilmu pengetahuan. Tidak hanya bahasa internasional seperti Inggris dan Arab. Tapi menurutnya generasi muda juga harus memahami bahasa digital sebagai keterampilan kunci di era teknologi.
Menurut dia, penguasaan ilmu pengetahuan membutuhkan media komunikasi. Yaitu bahasa.
“Saat ini, bahasa digital menjadi bagian penting yang harus dikuasai,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, Pratikno juga menguraikan bahwa sejarah keilmuan dunia tidak bisa dilepaskan dari peran peradaban Islam. Dia menyebutkan beberapa tokoh seperti Al-Jabbar, Ibnu Sina, Al-Zahrawi, dan Jabir ibn Hayyan merupakan pelopor ilmu-ilmu dasar modern seperti matematika, kedokteran, bedah dan kimia.
“Pemimpin Islam pada masa lalu adalah pencetus utama berbagai cabang ilmu yang mendasari kemajuan dunia modern. Sedangkan peradaban saat ini dipimpin oleh orang-orang yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, peran pesantren menjadi sangat penting dalam menjawab tantangan zaman,” jelasnya.
Pratikno melanjutkan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam mencetak SDM unggul yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga memiliki akhlak, kesehatan jasmani dan rohani, serta daya saing tinggi. Dengan jumlah santri sekitar 11,5 juta, pesantren menjadi pusat pembentukan karakter bangsa yang potensial untuk menjawab tantangan masa depan.
Sebagai upaya transformasi pesantren, pemerintah mendorong pengembangan pembelajaran digital melalui pendirian Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren. Layanan pendidikan jarak jauh yang diimplementasikan Universitas Terbuka memungkinkan para santri dapat meningkatkan kualifikasi jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi tanpa meninggalkan pengabdiannya di pesantren.
Hadir juga dalam kegiatan ini Wakil Bupati Malang Latifah Shohib, Direktur UT Malang Lilik Sulistyowati, Pengasuh Ponpes Al-Islahiyah Nyai Hj Anisah Mahfud, Ketua Yayasan Al-Islahiyah K.H. Hasib Mahfud, Ketua SALUT Al-Islahiyah Gus Ahsani Fathur Rohman.(ira/jon)