spot_img
Friday, July 18, 2025
spot_img

Pikat Wisatawan, Kembali Dandan Kampung Tridi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Setelah Kampung Warna Warni Jodipan, kini giliran Kampung Wisata Tridi yang dipercantik. Rumah- rumah warga yang ada dalam kampung tersebut kini tengah dilakukan pengecatan ulang oleh pihak CSR, dalam hal ini yakni dari Decofresh.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Wisata Tridi, Adnan, menjelaskan proses pengecatan  ulang ini sudah berlangsung selama dua pekan karena mulai dilakukan pada awal Juli. Ditargetkan pengecatan rampung pada akhir bulan ini.

“Tapi pengecatan sekarang tidak ke tembok atau dinding, fokus ke atap saja karena keterbatasan dana. Untuk cat dan tenaga pengecatan semua dari Decofresh. Total ada 12 orang untuk tenaga pengecatannya, mulai  pukul 08.00  sampai pukul 16.00,” ungkap Adnan kepada Malang Posco Media, Rabu (16/7) kemarin.

Disampaikan Adnan, proses pengecatan di Kampung Tridi ini sedikit berbeda dengan Kampung Warna Warni. Jika di Kampung Warna Warni Jodipan pengecatan hanya berlangsung sekitar dua minggu, proses pengecatan di Kampung Tridi bisa sampai satu bulan karena jumlah rumah lebih banyak.

Jumlah rumah di Kampung Warna Warni Jodipan berkisar 120 rumah, sementara di Kampung Tridi mencapai 250 rumah. Sedangkan untuk proses pengecatan masih sama dengan menggunakan dua metode. Yaitu pengecatan manual dan semprot.

“Pengecatan atap ini pakai alat khusus. Terutama kalau atapnya rapuh atau ada kerusakan, itu pakai spray.  Ada manual juga, itu untuk genteng yang kokoh, kuat diinjak, itu bisa manual. Kondisi atap rumah rumah ini kan beda beda,” sebut dia.

Disampaikan Adnan, Kampung Tridi belum pernah dilakukan pengecatan ulang sejak tahun  2018. Saat itu, baru dilakukan pengecatan di sebagian rumah, namun tidak lama kemudian terhenti akibat pandemi Covid-19. Sejak itu, tembok dan atap rumah rumah di Kampung Tridi pun akhirnya pudar dan turut memengaruhi tingkat kunjungan  wisatawan.

Pasca pandemi dulu, bahkan tingkat kunjungan wisatawan sempat anjlok 70 persen dari sebelumnya. Ada beberapa hari yang tidak ada pengunjung atau wisatawan sama sekali.

“Kunjungan sekarang kebanyakan dari wisatawan mancanegara 80 persen, dan 20 persen adalah wisatawan lokal. Itu pun jarang kecuali weekend atau libur. Per hari wisatawan mancanegara sekitar 80-100 orang. Jadi kalau lokal ya hanya 20an orang saja,” sebut dia.

Dengan adanya pengecatan ulang ini, Adnan berharap kedepan tingkat kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat dibandingkan hari-hari ini. Dengan begitu, bisa turut meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tempatnya.

“Selain itu setelah pengecatan ini, kami harap sebagai inovasi ke depan, kami memperbaiki wahana yang sudah pudar, bisa membuat yang baru lagi. Mudah-mudahan pemerintah bisa merangkul, dan wisata buatan ini bisa dijadikan ikon Malang,” tutur dia.

Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Malang Wahyu Hidayat juga telah menyampaikan bahwa pengecatan ulang di kampung tematik ini merupakan salah satu upaya dari Pemkot Malang yang menggandeng CSR untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Malang.

“Selama ini banyak wisatawan dari berbagai negara datang ke Kota Malang. Kami berharap kunjungan wisata ke tempat ini dan khususnya ke Kota Malang tetap tinggi serta terus meningkat signifikan,” pungkasnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img