MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Menteri Lingkungan Hidup yang juga Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq mendorong transformasi tata kelola sampah di Kota Batu. Hal itu ia sampaikan saat berkunjung ke TPA Tlekung.
Dalam peninjauannya, Menteri LH Hanif menyampaikan apresiasi atas upaya Pemkot Batu dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah, termasuk penerapan waste-to-energy (pengolahan sampah menjadi energi) dan program pemilahan sampah dari ratusan ton sampah yang masuk di TPA Tlekung.
“TPA Tlekung memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi model pengelolaan sampah terintegrasi, tidak hanya sekadar tempat pembuangan, tetapi juga pusat daur ulang dan pengolahan sampah yang bernilai ekonomi,” kata Hanif.
Ia mendorong agar Kota Batu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain dalam penerapan circular economy (ekonomi sirkular) berbasis sampah. “Dengan pengelolaan sampah efektif serta mendorong percepatan transformasi sistem tata kelola persampahan yang ada di TPA Tlekung diharapkan menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam mendukung Kota Batu sebagai destinasi pariwisata yang ramah lingkungan,” harapnya.
Sementara itu disampaikan Wali Kota Baru, Cak Nur bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat, swasta dan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola sampah yang efisien. Sekaligus mendukung target nasional pengurangan sampah plastik dan emisi karbon. “Untuk pengelolaan sampah pada 21 ruas jalan perkotaan tertangani di TPA. Saat ini kami telah melakukan pembangunan Big Composter di TPA Tlekung,” bebernya.
Big Composter tersebut untuk penanganan sampah organik, dengan uji coba di 3 lajur dari 4 lajur yang direncanakan. Mengingat hampir 60 persen dari total sampah di 21 ruas jalan perkotaan adalah sampah organik.
“Tidak hanya itu, kami telah menyiapkan pembangunan rumah kompos di 24 desa/kelurahan pada tahun ini. Rumah kompos merupakan program kawasan industri pengelolaan sampah, Pemkot Batu melalui Dinas Lingkungan Hdup (DLH),” paparnya.
Ia menjelaskan untuk pembangunan rumah kompos di 24 desa/kelurahan telah disiapkan anggaran 200.000.000 untuk 24 desa/kelurahan. Sehingga total anggaran yang disiapkan dalam APBD Kota Baru 2025 Rp 4,8 miliar. (eri/udi)