Jumlahnya Tiga Kali Lipat dari yang Dianggarkan
MALANG POSCO MEDIA– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025, sejak Juni hingga awal Juli lalu memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Kota Malang. Selama pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Jawa Timur itu, disebutkan perputaran uang encapai ratusan miliar.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut, uang yang berputar di masyarakat yang dihasilkan dari Porprov IX Jatim itu bahkan hampir tiga kali lipat lebih besar dari besaran anggaran yang dicurahkan untuk penyelenggaraan kompetisi tersebut. Diketahui, sebagai tuan rumah, Pemkot Malang menganggarkan sebesar Rp 74 miliar untuk kesuksesan Porprov di Kota Malang.
“Perputarannya sampai Rp 141,3 Miliar, jadi hampir tiga kali lipatnya. Itu kami menggandeng tim independen (yang menghitungnya),” ungkap Wali Kota Wahyu ditemui di sela kegiatan Festival Muharram di Kantor PC NU Kota Malang, Minggu (20/7) kemarin.
Dari jumlah tersebut, Wali Kota Wahyu mengungkap banyak sektor yang terdampak secara langsung dari pelaksanaan Porprov IX Jawa Timur di Kota Malang. Hal itu membuktikan bahwa Porprov di Kota Malang disambut positif dan secara umum telah sukses digelar dengan baik.
“Yang terbanyak (dampaknya) itu sektor perhotelan dan UMKM. Kemudian ada juga sektor jasa transportasi dan lain lain. Perhotelan bilang ke saya malah sampai nolak-nolak,” sebut Wahyu.
Ia menjelaskan, perhitungan perputaran uang selama Porprov IX Jatim ini dilakukan secara serius dan menggunakan metode ilmiah. Penghitungannya dimulai persis sejak berlangsungnya pertandingan cabor dan selesai dihitung saat hari penutupan Porprov IX Jawa Timur. Tim yang bertugas menghitung ini turun langsung ke venue-venue Porprov.
“Di tim ini ada dari perguruan tinggi, pihak ketiga atau konsultan, dan macam-macam. Jadi secara umum untuk Porprov kemarin, sukses penyelenggaran sudah oke, sukses prestasi oke, serta sukses ekonominya juga oke,” ucap Wahyu.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Suryadi memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat. Baik Disporapar, KONI, serta seluruh atlet maupun ofisial yang telah memberikan dedikasi tinggi terhadap Porprov IX Jawa Timur kemarin.
Ia menilai Kota Malang sudah meraih empat sukses Porprov. Selain sukses sebagai tuan rumah yang telah diapresiasi oleh banyak pihak termasuk DPRD, secara prestasi juga sukses dengan mencatat 136 emas, 127 perak dan 118 perunggu. Raihan itu baru pertama kalinya Kota Malang mencapai medali diatas 100 medali. Sedangkan untuk sukses administrasi atau pertanggungjawaban, ia harapkan untuk disiapkan dengan baik dan benar yang sesuai pada ketentuan yang sudah ada
“Alhamdulillah empat sukses telah dicapai. Sukses secara dampak ekonomi, itu pasti dengan perputaran keuangan mencapai Rp 141,3 miliar,” ujar Suryadi.
Menanggapi adanya sejumlah suara dari anggota DPRD lain yang mengusulkan evaluasi terhadap penyelenggaraan Porprov, Suryadi menyambut baik hal tersebut. Karena tiap gelaran atau kegiatan apapun pasti ada planing, pengawasan hingga evaluasi.
Namun ia menegaskan apabila Kota Malang dinilai gagal, hal itu adalah penilaian yang tidak adil dan tidak berimbang. Bahkan cendrung melemahkan bukan justru memberi support untuk terus bangkit dan lebih tajam karyanya kedepan
“Dalam konteks evaluasi itu penting, bahkan harus dilakukan untuk perbaikan ke depan. Tapi kalau sampai dikatakan gagal, saya rasa itu sangat berlebihan. Justru kita harus menghargai perjuangan para atlet yang telah berjuang dengan maksimal demi nama baik Kota Malang,” tutur dia. Terlepas dari itu, Porprov IX Jatim 2025 di Kota Malang telah diikuti oleh ribuan atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur dan secara umum relatif telah berjalan dengan lancar. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Kota Malang tidak hanya mampu sebagai tuan rumah yang baik. Tetapi juga mampu mencatatkan prestasi membanggakan dalam dunia olahraga Jawa Timur hingga menorehkan sejarah emasnya yang patut kita kenang bersama,” pungkasnya.(ian/van)