Purwandi: Sesuai Kesepakatan Saya Bayarkan 4 September 2025
Malang Posco Media – PT Bimantara Tour and Travel Umroh, Malang, berencana membayar refund (uang kembali) sedikitnya Rp 5,6 miliar kepada kurang lebih 250 calon jamaah umroh yang gagal diterbangkan ke tanah suci, 4 Juli 2025 lalu.
Hal di atas diungkapkan Purwandi, Direktur PT Bimantara Tour and Travel Umroh ketika ditemui Malang Posco Media (MPM) di kantornya dikawasan Perumahan Taman Graha, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin pagi.

‘’Betul. Uang calon jamaah yang tidak jadi berangkat memang akan kami refund. Akan kami kembalikan sesuai kesepakatan,’’ tandas Purwandi sembari menunjukkan bukti perjanjian kesepakatan refund yang diteken dirinya dan perwakilan calon jamaah umroh yang gagal berangkat.
Seperti diberitakan diharian ini sebelumnya (MPM, 05/07) sedikitnya 700 calon jamaah umroh dari berbagai daerah di Indonesia, gagal terbang ke tanah suci. Kendati sudah mengantongi tiket pesawat, tetapi visa umroh yang diajukan PT Bimantara Tour and Travel Umroh ke otoritas Arab Saudi, tidak bisa keluar.

Secara panjang lebar, Purwandi lantas menceritakan ihwal kegagalan jamaahnya umroh ke tanah suci, yang harusnya terbang 4 Juli 2025. Dimana, kegagalan itu sepenuhnya karena sistem haji dan umroh yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi.
Saat itu, kata Purwandi, Bimantara Travel and Umroh akan memberangkatkan 814 jamaah dari berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah itu, kisaran 100 lebih jamaah berhasil diberangkatkan dan tersisa sekitar 700 orang jamaah.
‘’Tetapi, karena visa umroh sekitar 700 orang belum keluar maka tidak bisa terbang ke Mekkah. Padahal, visa mereka sudah saya ajukan jauh-jauh hari. Hanya karena ada perubahan peraturan soal haji dan umroh maka sampai 4 Juli 2025 visa belum keluar,’’ rinci Purwandi dengan menyebutkan, tiket pesawat dan kamar hotel di Madinah dan Mekkah sudah dipesan.
‘’Kerugian pembelian tiket pesawat, booking hotel di Madinah dan Mekkah plus transportasi kurang lebih Rp 15 miliar. Dan itu hangus. Tidak bisa direfund atau dijadwal ulang,’’ kata Purwandi serius.

Menurut dia, dari sekitar 700 calon jamaah umroh itu sebagian besar bersedia dilakukan jadwal ulang. Artinya, mereka siap berangkat ke tanah suci sembari menunggu visa umroh dikeluarkan negara Arab Saudi.
Sementara sekitar 250 calon jamaah minta uang dikembalikan (refund). Ongkos umroh yang dipatok Bimantara Travel and Umroh Rp 22,5 juta ditambah perlengkapan Rp 1 juta totalnya Rp 23,5 juta. Kini Purwandi harus berjibaku mencari yang Rp 22,5 juta kali kurang lebih 250 orang yaitu Rp 5,6 miliar.
‘’Sesuai kesepakatan pembayaran refund akan saya lakukan 4 September 2025. Atau dua bulan pasca gagalnya mereka berangkat ke tanah suci,’’ ungkap Purwandi dengan menyebutkan,pembayaran refund akan diberikan ke masing-masing calon jamaah dan tidak melalui transfer ke rekening masing-masing calon jamaah.
Purwandi mengakui memang ada selisih ongkos umroh yang dipatok Bimantara dan yang dibayarkan calon Jamaah. Mereka ada yang membayar Rp 32,5 juta ada juga Rp 35 juta bahkan ada yang membayar Rp 37 juta.
‘’Ongkos itu dibayarkan ke coordinator dilapangan. Bukan ke Bimantara. Karena itu, selisih ongkos refund bukan menjadoi tanggung jawab Bimantara. Melainkan tanggung jawab koordinator lapangan,’’ kilah Purwandi.
Ditambahkan dia, travel umroh miliknya tetap akan menggeluti bisnis umroh dan haji yang sudah dirintisnya sejak tahun 2015 lalu. Bahwa ada persoalan yang sekarang terjadi, Purwandi menyebut bukan kesalahan travelnya. Tapi karena kebijakan baru pemerintah Arab Saudi.
‘’Tetap. Saya akan tetap menjalankan bisnis umroh dan haji. Kejadian yang saya alami sekarang, saya jadikan pelajaran untuk keberlanjutan ke depan. Agar lebih berhat—hati dalam mengambil keputusan,’’ pungkas Purwandi. (has)