MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Momen bahagia mewarnai Wisuda ke-133 Universitas Negeri Malang (UM) yang digelar di Graha Cakrawala pada akhir pekan kemarin.
Sebanyak 1.250 lulusan resmi dikukuhkan sebagai alumni, mulai dari jenjang diploma, sarjana, magister, hingga doktor.
Menariknya, UM menghadirkan inovasi baru yang mencuri perhatian. Untuk pertama kalinya, prosesi wisuda diselingi dua segmen hiburan, yakni fashion show duta kampus dan stand up comedy oleh alumni. Inovasi ini sukses mencairkan suasana formal menjadi lebih hangat dan penuh keakraban.
“Ini adalah inovasi agar wisuda menjadi pengalaman membanggakan, bukan hanya bagi lulusan, tetapi juga bagi seluruh keluarga yang hadir,” ujar Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.
Dalam parade fashion show, para duta kampus tampil percaya diri mengenakan busana khas UM dan pakaian adat daerah, merepresentasikan keberagaman budaya sekaligus identitas kampus. Sementara penampilan stand up comedy oleh alumni berhasil memancing gelak tawa para hadirin, mulai dari wisudawan, orang tua, hingga pimpinan universitas.
Selain menghadirkan hiburan, wisuda ini menegaskan komitmen UM sebagai kampus inklusif. Salah satu lulusan yang menyita perhatian berasal dari Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB), penyandang disabilitas tuli yang tampil penuh semangat dan percaya diri mengikuti prosesi hingga akhir.
“Di UM, inklusivitas bukan sekadar slogan. Kami memastikan setiap mahasiswa memiliki akses dan kesempatan yang sama,” ujar Prof. Dr. Hariyono
Berdasarkan data, 91,46 persen lulusan program diploma dan sarjana meraih IPK di atas 2,75. Sebanyak 1.014 orang lulus dengan predikat Dengan Pujian, 96 orang Sangat Memuaskan, dan 3 orang Memuaskan. Untuk magister dan doktor, 119 lulusan berpredikat Dengan Pujian dan 18 orang Sangat Memuaskan.
“Melalui momen ini, UM kembali menegaskan komitmennya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada point pendidikan berkualitas dan kesetaraan. Kami percaya lulusan hari ini akan menjadi agen perubahan yang inovatif, kolaboratif, dan berempati di era Society 5.0,” pungkas Prof. Dr. Hariyono. (hud/lim)