spot_img
Tuesday, July 22, 2025
spot_img

Malang Raya Punya Ratusan KDMP, Ekonomi Bergerak di Desa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Ratusan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Malang Raya diluncurkan. Di antaranya ada yang sudah siap beroperasi.(baca grafis)

Di Kabupaten Malang terdapat 390 KDMP. Diharapkan keberadaan KDMP ini bergerak cepat agar ekonomi warga juga cepat bergerak.

Para pengurus dan pengawasnya pun kini akan segera  mengikuti bimbingan teknis (bimtek).

Pada Senin (21/7) kemarin,  Bupati Malang HM Sanusi dan Forkompimda Kabupaten Malang mengikuti kegiatan Peluncuruan Kelembagaan 80.000-an KDMP di Indonesia secara serentak, dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring (dalam jaringan) atau online.

“Berharap nanti ekonomi kerakyatan pedesaan bisa bergerak cepat dengan adanya Koperasi Merah Putih sesuai dengan arahan Pak Presiden,” kata Bupati HM Sanusi usai kegiatan peluncuran di KDMP Randugading Kecamatan Tajinan.

Bupati dua periode ini menjelaskan, KDMP menjadi distributor baik dari masyarakat untuk ke pusat maupun dari kota ke daerah.

“Jadi penyaluran produksi petani ke kota itu didistribusikan oleh KDMP  dan distribusi dari perkotaan seperti pupuk, elpiji, itu bisa langsung didistribusikan ke masyarakat,” tambah Bupati Sanusi.

Ditemui secara bersamaan, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang Tito Fibrianto menjelaskan, legalitas sudah selesai se-Kabupaten Malang, yakni 390 KDMP.

“Model percontohan awal yang bisa berjalan di Randugading ini apotek, klinik, LPG, dan sembako,” jelas Tito.

KDMP, lanjutnya, oleh dan untuk anggota. Sehingga kebersamaan dari masyarakat satu desa diperlukan untuk membangun satu koperasi yang kuat.

Tito menegaskan akan segera melaksanakan bimtek untuk pengurus dan pengawas KDMP di Kabupaten Malang dan telah diajukan anggaran di  Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2025.

“Kalau sudah ditetapkan PAK, kami segera akan melakukan pendampingan berupa bimtek kepada pengurus dan pengawas koperasi bertempat di setiap kecamatan,” imbuhnya.

Sementara di Kota Malang baru memiliki satu Koperasi Merah Putih yang sudah beroperasi dari 57 Koperasi Merah Putih yang telah berbadan hukum.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, satu koperasi tersebut yakni Koperasi Kelurahan Bumiayu yang bergerak dalam usaha sembako dan simpan pinjam.

“Omzetnya sekarang Rp 175 juta dengan kegiatannya sembako dan simpan pinjam. Anggotanya itu sampai 130 orang,” ungkap Wahyu usai mengikuti zoom meeting peresmianu Koperasi Merah Putih.

Disampaikan Wahyu, 57 Koperasi Merah Putih ini ada di  57 kelurahan di Kota Malang dan telah mendapatkan AHU. Saat ini Wahyu tengah mengebut peningkatan SDM untuk anggota Koperasi Merah Putih tersebut agar nantinya usaha yang dijalankan bisa lancar.

“Kami rencana Agustus akan bimtek dulu. Karena hasil musyawarah kemarin mereka kan dari berbagai latar belakang ada yang belum pengalaman di koperasi. Setelah bimtek kemudian selanjutnya kami tunggu juknis terkait dengan pendanaannya serta akan koordinasi dengan pihak DPRD,” jelas dia.

Seperti arahan Presiden Prabowo Subianto, Koperasi Merah Putih nantinya diproyeksi bekerjasama dengan BUMN untuk mendukung bidang usaha yang dijalankan. Misalnya kerjasama dengan Pertamina untuk pasokan  LPG, bekerjasama dengan Bulog untuk beras, dan lain sebagainya

“Harapannya di Koperasi Merah Putih ini harga barangnya lebih murah, karena tujuannya untuk memotong mata rantai dan dapat di nikmati oleh masyarakat,” tegas Wahyu.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sriyuliadi menambahkan nantinya untuk bimtek bagi anggota Koperasi Merah Putih akan bekerjasama dengan Dekopin. Bimtek yang akan diberikan meliputi secara kelembagaan, pemberdayaan hingga pelaksanaan teknisnya.

“Kami akan perkuat di kelembagaannya kemudian pemberdayaan. Nanti kalau pemberdayaan berjalan, kami akan melakukan pengawasan. Itu tugas dari pemerintah,” katanya.

Sementara itu Pemkot Batu menegaskan komitmen  mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan melalui koperasi. Hal ini ditunjukkan dengan launching 24 Koperasi Merah Putih dan peluncuran CooSAE atau Koperasi Smart and Agriculture Ecosystem dalam peringatan Hari Koperasi ke-78 yang dipusatkan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Batu, Senin (21/7) kemarin.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa transformasi PLUT menjadi pusat layanan dan fasilitasi hulu-hilir produk lokal telah menjadi bagian dari visi besar Kota Batu SAE.

“PLUT sudah bertransformasi sebagai kawasan yang memfasilitasi seluruh masyarakat, mulai dari perizinan, pelayanan, hingga standarisasi produk-produk lokal. Ini sejalan dengan upaya menciptakan ekosistem usaha yang terintegrasi,” ujar Aries.

Sejalan dengan itu, pemerintah pusat dan Pemkot Batu juga meluncurkan Koperasi Merah Putih. Untuk Kota Batu telah tuntas 100 persen di 24 desa/kelurahan telah sesuai arahan dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu. Koperasi ini dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1945 sebagai upaya membangun kemandirian pangan dan mendorong tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Hari ini juga diluncurkan CooSAE sebagai holding dari koperasi-koperasi Merah Putih di masing-masing desa dan kelurahan. Nantinya CooSAE akan menjadi pembina sekaligus off-taker untuk produk-produk unggulan masyarakat, seperti buah dan sayur,” paparnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Nurochman menekankan bahwa keberadaan koperasi Merah Putih merupakan bentuk keseriusan pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, dalam membangun kekuatan ekonomi dari akar rumput.

“Segmen kebijakan ini jelas menyasar masyarakat desa dan kelurahan. Kami percaya, koperasi adalah instrumen utama untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan membuka peluang usaha secara berkelanjutan,” tega Cak Nur sapaan akrabnya.

Ia juga memastikan bahwa koperasi Merah Putih tidak akan mencaplok atau menggantikan koperasi yang telah lebih dahulu eksis. Sebaliknya, koperasi ini akan bersinergi dan memperkuat unit usaha koperasi yang sudah ada melalui pendekatan gotong royong.

Terlebih CooSAE juga disebut telah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, mulai dari perbankan hingga pelaku usaha perhotelan dan restoran (horeka). Sehingga produk-produk koperasi, khususnya pertanian, akan didorong untuk masuk ke rantai pasok industri pariwisata dan bahkan ekspor.

“Simbiosis mutualisme antara koperasi dan dunia usaha ini akan memperkuat posisi petani dan pelaku UMKM kita. Kami bahkan sudah komunikasikan agar hotel, restoran dan cafe menggunakan produk koperasi lokal,” ungkapnya.

Tidak berhenti disitu, Pemkot Batu akan terus mendorong penguatan koperasi melalui pelatihan, digitalisasi, hingga integrasi dengan program pembangunan daerah. Upaya ini dilandasi semangat mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Untuk itu melalui kegiatan Hari Koperasi ke-78 ini menjadi titik awal penguatan koperasi berbasis desa dan kelurahan di Kota Batu. Pemerintah berharap, melalui sinergi antarpihak dan semangat kolaborasi, koperasi mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang tangguh,” pungkasnya. (den/ian/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img