Wednesday, October 1, 2025
spot_img

Ngalab Berkah, Merawat Budaya, Saling Hargai di New Wisata Wendit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Sejumlah warga Desa Mangliawan Kecamatan Pakis, mengikuti  ritual Ngalab Berkah di Punden Mbah Kabul yang ada di kawasan New Wisata Wendit, Kamis (24/7) kemarin.

Mereka tidak sekadar berebut nasi tumpeng atau jajanan pasar. Tapi juga khusyuk berdoa. Bahkan, beberapa di antaranya memanfaatkan momen ini untuk mandi di Sendang Widodaren yang letaknya bersebelahan dengan Punden Mbah Kabul.

Bukan untuk meminta kekayaan. Tapi ritual mandi di Sumber Widodaren, umumnya dilakukan warga untuk meminta kesehatan.

Salah satunya adalah Sumiati. Wanita berusia 72 tahun ini,  mandi di Sumber Widodaren sambil berdoa, agar dirinya diberikan kesehatan dan keselamatan. Serta jauh dari musibah. Nenek delapan cucu ini mengaku sejak kecil mandi di Sumber Widodaren.  Dia mempercayai bahwa air di Sumber Widodaren Wendit dapat menyembuhkan beragam penyakit.

“Ada juga yang mengatakan mandi di sumber itu bisa awet muda,’’ tambah wanita asli Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis.

Itu pun terbukti, saat usianya menginjak 72 tahun, Sumiati masih sangat sehat.

Sementara itu Juru Pelihara Punden Mbah Kabul, M Soleh mengatakan jika Ngalab Berkah ini merupakan kegiatan rutin yang digelar warga setiap tahun. Ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur warga, kepada Allah SWT, yang selama ini telah memberikan banyak rejeki dan hidayah.

“Ini merupakan tahun ke 18 Ngalab Berkah digelar. Dilaksanakan saat bulan Suro tepat hari Kamis Pahing. Ini sebagai wujud rasa syukur kami kepada Allah SWT, yang sudah memberikan banyak rejeki,’’ ucap Soleh.

Dia mengatakan, ritual Ngalap Berkah  digelar mulai pukul 10.00 kemarin. Setelah warga datang. Mereka bersama-sama berdoa di Punden Mbah Kabul. “Mbah Kabul adalah orang yang babat alas di Desa Wendit ini. Sumber air ini, juga beliau dulu yang merawatnya. Sehingga sampai  saat ini sumber air Wendit masih dapat dinikmati oleh warga sekitar sini dan banyak orang lainnya,’’ ungkapnya.

Dalam ritual Ngalab Berkah, ada 10 tumpeng  dan beragam jenis jajanan pasar yang dikonsumsi warga.  Tumpeng dan makanan itu  dikatakan Soleh merupakan swadaya warga. Mereka membawa dari rumah, untuk kemudian dimakan bersama-sama.

Disinggung soal perubahan Wisata Wendit? Soleh pun tersenyum. Namun dia mengatakan tidak ada masalah dengan perubahan itu. “Dulu sebelum ini dibangun, saya dengan manejemen New Wisata Wendit sudah berkomunikasi.  Kami meminta dulu, agar Punden Mbah Kabul tidak diubah,’’ katanya.

Dia bersyukur, bahwa pihak manajemen mendengarkan masukannya. Sehingga punden tersebut tetap berdiri kokoh sampai dengan sekarang.

“Warga yang melakukan ritual di punden jika itu siang hari dikenakan tiket masuk. Ya bagaimana lagi, karena Punden ini ada di area tempat wisata, kami pun menghargai mereka (manajemen) Wendit,’’ tambah Soleh.

Di tempat  yang sama Marketing Manager New Wisata Wendit By Nicole’s Yuni Astuti  mengatakan Ngalab Berkah merupakan satu kebudayaan yang harus dilestarikan. Dia menyebutkan, kegiatan ini sama sekali tidak mengganggu wisatawan. Itu terbukti, kemarin wisatawan yang berkunjung di Wendit tetap banyak.

“Kami dari manajemen tetap memberikan dukungan. Mengingat di New Wisata Wendit ini merupakan tempat wisata legenda, dan di dalamnya juga ada punden yang setiap saat ada warga yang berkunjung,’’ tambah wanita berjilbab ini.

Yuni mengatakan pihak manajemen New Wisata Wendit juga sangat mendukung kegiatan budaya yang digelar di sana. Dukungan itu sebagai wujud, yaitu turut melestarikan budaya yang ada di kawasan New Wisata Wendit.

Bahkan New Wisata Wendit juga memberikan diskon kepada warga yang datang memang untuk beribadah. Diskon yang diberikan sampai  50 persen. “Contohnya ada 12 orang yang datang. Enam orang berbayar, sedangkan enam lainnya gratis,’’ pungkas Yuni. (ira/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img