MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Semangat jalanan, balada yang syahdu, hingga dentuman punk rock akan bersatu malam ini, Sabtu (26/7), dalam konser bertajuk Sambang Sambung Sketsa Jalanan di Gedung Kesenian Gajayana, Kota Malang.
Konser ini merupakan kolaborasi lintas generasi antara musisi legendaris Anto Baret dengan kelompok punk rock Marjinal, yang diumumkan dalam konferensi pers di Kopi Tot Tot, Kawasan Heritage Kayutangan, Jumat (25/7) kemarin. Kolaborasi ini tidak hanya menyatukan dua genre musik yang kontras, tapi juga mempertemukan dua energi: lembutnya balada dan lantangnya suara jalanan.
“Tantangan berat bagi kami. Tapi akhirnya berhasil kami wujudkan dengan jujur dan kuat,” kata Mike dari Marjinal, menanggapi proses kolaborasi dengan Anto Baret.
Senada dengan itu, Jose Marjinal menilai Malang sebagai kota yang istimewa. “Malang ini barometer musik rock. Komunitasnya hidup dan berenergi. Kota ini bisa jadi contoh bagi daerah lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Anto Baret mengenang kembali akar perjalanannya di musik jalanan. Ia menyebut masa lalu bersama album Ethiopia milik Iwan Fals (1984) dan album KPJ (1985) sebagai pondasi kreativitasnya.
“Nama Anto Baret itu pemberian teman-teman jalanan. Dan Malang adalah rumah. Saya bangga kembali ke kota ini,” ucapnya dengan penuh semangat.
Lebih dari sekadar konser, Sambang Sambung Sketsa Jalanan dihadirkan sebagai panggung kesadaran sosial. Bagi Anto dan para musisi jalanan, musik adalah cara untuk menyuarakan realitas hidup rakyat kecil.
“Kami ini bagian dari hidup yang dianggap gagal oleh sistem. Tapi lewat musik, kami bicara. Ini ruang untuk menyatukan keresahan dan perlawanan,” tegas Anto.
Konser dijadwalkan dimulai pukul 17.00 WIB, menghadirkan beragam penampil dari berbagai komunitas, termasuk Marjinal, Sky Pack (reggae), serta musisi jalanan lainnya. Pihak penyelenggara berharap gelaran ini menjadi panggung alternatif yang menyuarakan semangat kolektif dan perjuangan dalam harmoni. (rex/aim)
