spot_img
Monday, August 11, 2025
spot_img

Cegah Hama Tikus, Datangkan Dokter Jagung

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kurangnya regenerasi petani dan adanya hama masih menjadi tantangan petani jagung di Desa Rembun Kecamatan Dampit. Sejumlah cara dilakukan untuk mensiasatinya, termasuk melalui teknologi hingga mendatangkan dokter jagung.
Kepala Desa Rembun Kecamatan Dampit Ahmad Soleh menyampaikan, hama tikus menjadi keluhan petani. Adanya hama tersebut dapat mengakibatkan penurunan produksi jagung. Bahkan gagal panen.
“Ada sedikit kendala dari hama tikus. Awal prediksi 10 ton per hektare (ha). Kini tinggal delapan ton. Seandainya tidak ada hama tikus, 10 ton bisa terwujud,” kata dia saat ditemui Rabu (6/8).
Petani secara bersama-sama menggunakan racun guna mencegah hama tikus. Selain itu dengan pengadaan burung hantu dari pihak lain bernama Syngenta. Dokter jagung pula dari Syngenta.
“Dari syngenta membantu mengontrol dari hama di tanaman jagung petani. Kadang-kadang petani belum tahu, mereka (dokter jagung) sudah tahu sehingga bisa meminimalisir gagal panen,” jelas Soleh.
Seluas 200 ha lahan jagung di Desa Rembun Kecamatan Dampit dengan total 354 orang petani. Kendati petani masih ada yang muda dan tua, namun Soleh menyebut regenerasi petani mulai langka.
“Ada yang tua dan ada yang muda. Regenerasi petani mulai langka, makanya kami sikapi dengan kehadiran teknologi termasuk traktor dan spray,” lanjutnya.
Soleh menambahkan, harga bibit jagung Rp 8.500 per kilogramnya. Kemudian hasilnya dibawa ke pihak Syngenta. Harga bibit jagung beda dengan jagung konsumsi, harganya lebih murah.
“Ini jagung untuk pembibitan. Sehingga dijual dengan harga bibit. Kalau konsumsi harganya lebih rendah karena untuk konsumsi,” pungkasnya. (den/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img