MALANG POSCO MEDIA – Pengusaha Elon Musk menyampaikan bahwa perusahaan kecerdasan artifisial miliknya, xAI, berencana mengajukan gugatan terhadap Apple karena diduga melakukan manipulasi peringkat di layanan Apps Store untuk menguntungkan aplikasi AI pesaing xAI.
Dalam serangkaian unggahan di platform X pada Senin (11/8) malam, ia menyebut Apple telah melakukan permainan politik dengan tidak menempatkan chatbot Grok dari X maupun xAI dalam daftar aplikasi iOS yang direkomendasikan App Store.
Musk juga menyampaikan bahwa dia merasa tidak memiliki pilihan selain mengajukan gugatan melihat masalah itu.
“Apple berperilaku sedemikian rupa sehingga mustahil bagi perusahaan AI manapun selain OpenAI untuk mencapai posisi #1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli tegas,” kata Musk sebagaimana dikutip The Verge pada Rabu.
“Mengapa Anda menolak menempatkan X atau Grok di bagian ‘Wajib Punya’ padahal X adalah aplikasi berita #1 di dunia dan Grok berada di posisi #5 di antara semua aplikasi?” kata CEO xAI tersebut kepada Apple dalam unggahan lain, yang kini disematkan di profilnya.
Musk tidak memberikan bukti apapun atas klaimnya, dan belum jelas apakah ia telah memenuhi ancamannya dan mengajukan gugatan terhadap Apple.
Apple telah menyampaikan pernyataan terkait dengan cara kerja App Store.
Bloomberg dalam laporannya mengutip ​​​​​​​juru bicara Apple yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa Apps Store dirancang sebagai layanan yang adil dan bebas dari bias.
“Kami menampilkan ribuan aplikasi melalui bagan, rekomendasi algoritmik, dan daftar kurasi yang dipilih oleh para ahli menggunakan kriteria objektif,” kata juru bicara Apple tersebut.
Sampai laporan The Verge disiarkan, ChatGPT menempati peringkat teratas dalam daftar aplikasi gratis di iPhone di wilayah Amerika Serikat dan Grok berada di peringkat keenam.​​​​​​​
DeepSeek AI yang dikembangkan di China pernah melengserkan ChatGPT ​​​​​​​dan mengambil alih posisi teratas di App Store pada Januari 2025.
Ini bukan kali pertama Elon Musk berselisih dengan Apple dan OpenAI.
Musk adalah salah satu pendiri awal OpenAI, dan sebelumnya menyasar perusahaan rintisan AI tersebut melalui gugatan hukum dan tawaran akuisisi senilai 97,4 miliar dolar AS yang ditolak dengan suara bulat setelah mempermasalahkan perubahannya menjadi bisnis yang berorientasi profit.
Menyusul kemitraan OpenAI dengan Apple untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam iPhone, iPad, dan Mac tahun lalu, Musk juga mengancam akan melarang perangkat Apple di perusahaannya jika teknologi OpenAI digabungkan dengan sistem operasi Apple. (ntr/mpm)