MALANG POSCO MEDIA, MALANG – MIN 1 Kota Malang telah melaksanakan kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa), akhir pekan lalu. Diikuti seluruh siswa kelas 6. Tempatnya di Coban Rondo Kabupaten Malang. Kegiatan ini menjadi ajang untuk menguatkan karakter mereka. Semakin kompak dan terbangun chemistry yang lebih baik.
Koordinator Bidang Kehumasan MIN 1 Kota Malang Mutik Atul Khoiriyah, S.Pd mengatakan Perjusa merupakan program tahunan. Biasanya dilaksanakan di awal tahun ajaran. Khusus untuk kelas 6.
Dari kegiatan ini akan membuat siswa semakin kompak. Karena naik ke kelas 6, formasi dan komposisi kelas mereka berbeda. Teman-teman satu kelasnya bukan lagi seperti di kelas sebelumnya.
“Kami ingin membangun chemistry melalui kegiatan ini. Supaya anak-anak semakin solid. Belajarnya tidak individual, tetapi bisa berkelompok. Apalagi di kelas 6 tantangannya semakin berat,” katanya, Rabu (12/8) kemarin.
Ada beberapa kegiatan menarik di Perjusa MIN 1 Kota Malang. Salah satunya Lomba Memasak. Tiap regu berlomba membuat kreasi masakan yang menarik. Plattingnya bagus. Rasanya juga enak. Dipilih hasil karya terbaik di antara mereka.
Mutik menerangkan, siswa sudah membawa perlengkapan memasak dari rumah. Termasuk kompor portabel. Bahannya alami. Bukan yang sejenis frozen. “Supaya mereka dapat berkreasi dari bahan tersebut. Serta menggunakan bahan-bahan alami yang sehat,” terang Mutik.
Seluruh peserta Perjusa tampak menikmati kegiatan ini. Pengalaman yang jarang mereka dapatkan. Hidup mandiri bersama teman-temannya. Dan di alam terbuka. “Anak-anak kami kebanyakan tinggal di kota. Maka ini pengalaman baru bagi mereka. Mandiri jauh dari orang tua,” tambahnya.
Kegiatan Perjusa diikuti sebanyak 256 siswa kelas 6. Setiap kelas dibagi empat regu. Dua regu putra dan dua regu putri. Di malam harinya, ada pertunjukan api unggun. Di sesi ini ada lomba pentas seni. Semua siswa tampil. Pesertanya bukan per regu, tapi per kelas. Lomba ini pun dinilai dengan beberapa kriteria. Pemenangnya diumumkannya keesokan harinya.
Selain beberapa kegiatan tersebut, Perjusa juga menguatkan materi kepramukaan. Seperti semaphore, pionering, morse, baris berbaris, dan sebagainya. Semuanya dikemas dengan menarik dan menyenangkan.
Mutik menjelaskan, konsep kegiatan Perjusa yang menyenangkan ini sekaligus merealisasikan kurikulum berbasis cinta yang dicanangkan Kementerian Agama. Muatannya antara lain, cinta Allah dan Rasulullah, cinta diri sendiri, cinta sesama manusia, cinta lingkungan, cinta bangsa dan negara.
“Dalam upaya penguatan nilai-nilai ini, di Perjusa juga ada kegiatan refleksi. Kami memberikan motivasi kepada anak-anak dengan menyentuh hati mereka, supaya ke depan menjadi pribadi yang lebih baik,” tandasnya. (imm/lim)