spot_img
Sunday, August 17, 2025
spot_img

Siaga Kekeringan, Siapkan 70 Tandon Air

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kabupaten Malang dalam kondisi siaga kekeringan. BPBD Kabupaten Malang pun mengajukan bantuan tandon air untuk mengantisipasi kekeringan. Sebanyak 20 tandon air berkapasitas 1.200 liter didapat dari BPBD Jatim.

“Kami sudah mengajukan bantuan untuk pengadaan tandon air. Pada semester ini kami dibantu 20 tandon air kapasitas 1.200 liter,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Malang R. Ichwanul Muslimin saat ditemui, Jumat (15/8) kemarin.

Kendati demikian, ia menegaskan belum diterima atau ditemukan laporan wilayah yang mengalami kekeringan. Kondisi wilayah Kabupaten Malang masih berada dalam kondisi siaga kekeringan.

“Kami masih menggunakan pola antisipasi siaga, belum darurat,” kata Ichwanul. Dijelaskannya, kalau hanya kebutuhan air bersih, satu tandon air berkapasitas 1.200 liter bisa untuk satu RT.

“Asumsi satu orang kebutuhan termasuk mandinya. Tapi kalau untuk air bersih satu orang hanya butuh lima liter air untuk memasak, sehingga jika 1.200 liter bagi lima itu sudah 220 orang,” urai Ichwanul.

Sejatinya di BPBD Kabupaten terdapat 50 tandon air sebelumnya. Sedangkan adanya tambahan 20 tandon air untuk pengoptimalan.

“Kami ini sudah ada 50 tandon air sehingga dengan tambhan 20 ini kami optimalkan. 50 masih di BPBD, itu pinjam pakai. Kalau kekeringan, kami kirim lalu diisi air. Jika sudah selesai kekeringan, kami ambil kembali,” paparnya.

Selain total 70 tandon air berkapasitas 1.200 liter, juga terdapat bak terbuka dengan jumlah sekitar 50. “Air kami ambil dari lokasi terdekat (wilayah kekeringan). Seperti di Sengguruh untuk wilayah selatan,” lanjut Ichwanul.

Ditambahkan, yang selalu kekeringan berada di wilayah Kecamatan Sumawe, Jabung, dan sejumlah desa terpencil lainnya. Meski semester ini diperkirakan adanya kekeringan, namun hujan dimungkinkan bisa terjadi.

“Dengan prakiraan cuaca di semester ini walaupun kekeringan, tapi dimungkinkan terjadi hujan,” jelas Ichwanul.

Di sisi lain, wilayah yang sebelumnya tidak pernah terjadi kekeringan, namun kini berpotensi terjadi. Ichwanul mencontohkan seperti di Dusun Balokan Desa/Kecamatan Kromengan.

“Salah satu di Balokan Kromengan tidak pernah kekeringan, tapi karena kemarin sumber air dari atas terganggu, sehingga debit air turun. Tapi tidak sampai kekeringan,” tambahnya. (den/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img