MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bank Indonesia (BI) Malang mencatat, inflasi tahunan Kota Malang masih berada di atas rata-rata Jawa Timur maupun nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada Juli 2025 mengalami inflasi 0,12 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,38 persen (mtm).
Secara tahunan, Kota Malang mencatat inflasi sebesar 2,24 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Timur yang sebesar 2,02 persen (yoy) maupun nasional yang 1,87 persen (yoy).
“Artinya, laju kenaikan harga barang dan jasa di Kota Malang, lebih cepat dibandingkan rata-rata provinsi maupun nasional,” papar Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina.
Ia menjelaskan, inflasi IHK Juli 2025 terutama didorong oleh peningkatan harga pada kelompok pendidikan dengan andil 0,09 persen (mtm). Dari sisi komoditas, penyumbang inflasi terbesar berasal dari tomat (0,05 persen), beras (0,04 persen), bawang merah (0,04 persen), sekolah dasar (0,03 persen), dan bensin (0,03 persen).
Kenaikan biaya sekolah dasar, lanjutnya, disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional penyelenggaraan pendidikan, seiring pergantian tahun ajaran baru yang menjadi momentum penyesuaian tarif.
“Meski begitu, tekanan inflasi Kota Malang pada Juli 2025 masih terkendali dalam rentang sasarannya,” tegas Febrina.
Ia menambahkan, pengendalian inflasi tidak lepas dari koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui langkah kolaboratif, antara lain 19 kali pelaksanaan Gerakan Pangan Murah sepanjang Januari–Juli 2025, serta pemantauan ketat harga bahan pokok di pasar. (ica/aim)