MALANG POSCO MEDIA– Beragam cara menarik memperingati HUT ke 80 Kemerdekaan RI, Minggu (17/8) kemarin. Di Kota Batu warga Gemulo dan Walhi Jatim menggelar upacara di Umbul Gemulo Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji. Di Kayutangan Kota Malang digelar lomba Gepuk Bantal, renang dan bentangkan bendera Merah Putih sepanjang 80 meter.
Warga Gemulo Kota Batu dan Walhi Jatim memaknai merdeka tak hanya berlaku bagi manusia saja. Namun juga dengan kelestarian lingkungan, salah satunya sumber mata air yang harus merdeka dari pembangunan fisik.

“Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan dan para pejuang yang telah merebut kemerdekaan dari penindasan dan penjajahan. Kami memilih menggelar upacara di Sumber Mata Air Umbul Gemulo bukan tanpa alasan,” ujar Koordinator Kegiatan, Prabowo kepada awak media.
Ia menjelaskan bahwa upacara di aliran Sumber Mata Air Gemulo karena sebelumnya sempat ramai adanya wacana pembangunan dapur makan bergizi gratis di sekitar sumber tersebut. Meskipun rencana tersebut diurungkan karena ada penolakan dan pemerintah mencari lokasi lain.
“Kami berharap tidak hanya di Umbul Gemulo. Tapi juga termasuk juga sumber Alas Kasinan di Desa Pesanggrahan dan sumber-sumber mata air yang tersebar di hulu DAS Brantas. Mengingat sumber mata air sebagai bagian dari kawasan lindung yang seharusnya mendapat perlindungan atas kelestariannya,” terangnya.
Untuk itu WALHI Jatim maupun warga Bulukerto berharap Pemkot Batu dapat mewujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya atas sumber daya alam tanpa mengorbankan keselamatan rakyat. Selain itu Pemkot Batu harus mengevaluasi kebijakan tata ruang untuk menyesuaikan status kawasan sebagaimana fungsinya.

“Pemkot Batu harus mengevaluasi segala rencana pembangunan yang dapat mengancam keselamatan rakyat, pemerintah Kota Batu harus menerbitkan Perda Lingkungan Hidup dan peraturan turunannya Perwali perlindungan sumber mata air. Terpenting dalam membuat payung hukum harus melibatkan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, keseruan lomba Agustusan warga di Kota Malang tampak di Kampung Heritage Kayutangan, Minggu (17/8) kemarin. Sejak pagi hingga sore warga berkumpul, jagongan dan melaksanakan lomba-lomba menarik yang menjadi tradisi 17-an di kawasan tersebut.

Salah satunya yang menarik perhatian adalah Lomba Gepuk Bantal dan Lomba Renang. Ini dilakukan Warga RW 10 Kelurahan Kauman Kampung Heritage Kayutangan. Di sini warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa ikut berpartisipasi. Keseruannya sampai menarik perhatian wisatawan yang datang berkunjung ke Kampung Heritage Kayutangan.
Seperti tradisinya, Lomba Gepuk Bantal dilakukan oleh dua orang. Masing- masing berdiri menjaga keseimbangan diatas bilah bambu yang di pasang di atas sungai. Masing-masing peserta dibekali sebuah bantal. Ketika waktu bertanding dimulai, keduanya harus memukul alias gepuk satu sama lain hingga salah satunya terjatuh. Ini menarik banyak perhatian.
Tidak hanya itu Lomba Renang juga diadakan di sini. Warga antusias dan saling menyemangati satu sama lain dalam berbagai lomba lomba 17-an di Kampung Heritage Kayutangan ini.
Sie Daya Tarik Pengembangan Wisata Pokdarwis Kampung Kayutangan Heritage Kayutangan, Dhani Yulfikar menjelaskan lomba-lomba 17 Agustus ini menjadi tradisi tahunan warga Kayutangan. Dan tahun ini banyak lomba yang diadakan.
“Dan kami gunakan sungai ini. Dua hari yang lalu kami sudah bendung sungai supaya bisa dipakai lomba. Ada lomba gepuk bantal dan renang. Ya warga antusias sekali anak anak senang main di sungai begini,” papar Dhani sore kemarin.

Tidak hanya lomba-lomba, pada pagi harinya warga di RW 10 Kelurahan Kauman Kampung Heritage Kayutangan juga melaksanakan upacara bendera peringatan HUT Ke 80 RI. Dan melanjutkan kegiatan dengan barikan bersama seluruh warga kampung.
Ini merupakan tradisi yang bisa menumbuhkan semangat nasionalisme warga. Dhani menegaskan tidak hanya itu, semangat dan budaya gotong royong juga diteruskan oleh warga.
“Dengan cara meneruskan semangat gotong royong, guyub dan rukun satu sama lain saling kompak menjaga NKRI itu yang bisa dilakukan warga saat ini. Kami akan terus lakukan kegiatan seperti ini tiap tahunnya,” tegas Dhani.
Sore kemarin juga, bendera sepanjang 80 meter dibentangkan di kawasan Kampung Heritage Kayutangan. Sebagai bagian dari rangkaian HUT Ke 80 RI di Kampung Heritage Kayutangan. Bendera sepanjang 80 meter ini diarak oleh warga hingga wisatawan yang datang berkunjung. (eri/ica/van)