MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ada yang unik dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kota Malang. Komunitas Masyarakat Padel berkolaborasi dengan HOM Society menggelar kegiatan bertajuk Padel Berwastra di Padel Garden Araya, Selasa (19/8) kemarin.
Berbeda dari turnamen biasanya, kali ini para peserta diwajibkan mengenakan busana tradisional. Para pria tampil gagah dengan batik, sementara peserta wanita mengenakan kebaya yang dipadukan dengan rok sporty dan sepatu olahraga.
“Karena bertepatan dengan momentum 17 Agustus, kami ingin menghadirkan nuansa berbeda. Jadi, kami bikin konsep padel berkebaya dan berbatik, untuk merayakan kemerdekaan sekaligus kampanye mencintai wastra nusantara,” ungkap Founder Masyarakat Padel, Pandu Genta melalui salah satu relation squad, Raisya Amalia.
Mini turnamen ini diikuti 32 peserta, terdiri dari 15 pria dan 15 wanita, serta beberapa tambahan dari waiting list. Mereka bertanding di lima lapangan selama tiga jam, mulai pukul 14.30 hingga 17.00 WIB.
Sistem permainan menggunakan perhitungan poin 21, dengan setiap peserta mendapat lima kali kesempatan bermain. Suasana pertandingan berlangsung seru, penuh gelak tawa, sekaligus menguras energi karena intensitas gerak olahraga padel.
Selain juara 1 dan 2, panitia juga menyiapkan penghargaan khusus, mulai dari peserta terheboh hingga best dresscode. Total ada lima kategori pemenang yang semuanya mendapatkan hadiah dari sponsor.
“Antusiasmenya luar biasa, peserta tidak hanya dari komunitas padel, tetapi juga masyarakat umum yang mendaftar melalui aplikasi,” tambah Raisya.
Dengan dukungan sejumlah sponsor, acara ini tak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga kampanye budaya untuk melestarikan batik dan kebaya dalam kemasan modern dan kekinian.
“Tentu ini wujud kami generasi penerus bangsa untuk turut aktif melestarikan budaya bangsa Indonesia. Melalui kegiatan yang bisa mengakulturasi olahraga, kesenangan dan budaya seperti kegiatan kali ini,” pungkasnya. (rex/aim)