MALANG POSCO MEDIA – Keselamatan adalah hal yang paling utama dalam setiap pekerjaan. Segala pekerjaan dan kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunya risiko masing-masing. Karena itu, keselamatan dalam bekerja harus diutamakan. Ini berlaku di darat, laut, dan udara. Termasuk dalam pekerjaan di ketinggian di atas normal.
Kasus tewasnya pekerja yang jatuh saat memperbaiki atap bocor di lantai 3 Pasar Induk Among Tani, Selasa (19/8) bikin ngeri. Betapa tidak, pekerjaan dengan risiko tinggi, masih lolos dari keamanan pekerjanya. Kalau sudah terjadi kecelakaan dan korbannya meninggal, lantas siapa yang disalahkan dan harus bertanggungjawab?
Seharusnya kecelakaan kerja ini bisa ditelisik dari awal. Siapa yang memberi pekerjaan dan siapa yang menerima pekerjaan. Tentu, karena pekerjaan di area tinggi dan sangat berisiko kecelakaan kerja, maka harusnya standar keselamatan pekerja dicek dari awal. Apakah perusahaan atau pekerja penerima kerja sudah tersertifikasi standar keselamatan dan jaminan keselamatannya untuk para pekerjanya atau belum.
Kalau sudah tersertifikasi, maka sebelum dimulai pekerjaan harusnya ada kesepakatan dalam pekerjaan. Termasuk bila ada hal-hal yang terjadi akibat kelalaian atau keteledoran dalam pekerjaan, maka yang bertanggungjawab juga tercantum secara jelas. Termasuk dengan para pekerjanya yang menerima pekerjaan dengan risiko tinggi.
Atap lantai 3 Pasar Induk Among Tani dengan ketinggian sekitar 15 meter, tentu sangat berbahaya. Pekerjaan apapun yang dilakukan membutuhkan keahlian dan profesionalitas tinggi dari para pekerjanya. Tak bisa sembarangan pekerja diperintah bekerja dengan standar keamanan dan keselamatan yang minim.
Kasus tewasnya pekerja yang jatuh dari atap lantai 3 ini menambah daftar persoalan di Pasar Induk Among Tani. Sebelumnya para pedagang mengeluh dagangannya sepi pembeli. Besarnya bangunan juga dijadikan alasan pembeli enggan ke pasar. Mereka bahkan meminta walikota Batu agar punya terobosan, seperti mendorong bis wisata bisa masuk ke Pasar Induk Among Tani.
Gedung tinggi pasti punya risiko lebih tinggi. Jangan ada lagi korban yang jatuh dari gedung tinggi. Keamanan dan keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama.(*)