MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Civitas Akademika Universitas Islam Malang (Unisma) ngaji bersama K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Pengajian berlangsung khidmat di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Lembaga Pembinaan Pendidikan Ilmu Al-Qur’an (LP3IA) Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah, Rabu (20/8) kemarin. Dihadiri oleh jajaran Pengurus Yayasan Unisma, rektor, wakil rektor dan segenap pimpinan di lingkungan Unisma.
Rektor Unisma Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D mengatakan kegiatan ini bagian dari program Mbalah Aswaja yang rutin dilaksanakan oleh Unisma. Hanya saja kali ini civitas akademika Unisma hadir langsung ke kediaman Gus Baha, selaku narasumber.
“Kami ingin belajar lebih banyak tentang karakter aswaja melalui Al-Qur’an dan Hadits dari Gus Baha. Namun untuk tema kami menyesuaikan dengan materi yang beliau sampaikan,” katanya.
Terkait inisiatif Mbalah Aswaja di Ponpes LP3IA Rencang, Prof Junaidi mengungkap sebagai bagian dari etika santri kepada guru. “Kami menepati kaidah santri, bahwa santri lah yang harus hadir menemui kiai. Maka semoga dari pertemuan ini ilmu yang kami dapatkan berkah seiring dengan ridha Allah SWT,” ungkapnya.

Sementara itu dalam materinya, Gus Baha menjelaskan, seorang mufti boleh memfatwakan hukum di tengah jalan. Tidak harus menunggu waktu dan di tempat tertentu. Hal itu sudah dicontohkan Rasulullah dalam kehidupan bersama para sahabat. “Nabi selalu mempermudah urusan agama kepada ummatnya. Maka kita sebagai orang berilmu pun mengajarkan Islam dengan cara yang mudah,” terangnya.
Dari kaidah ini, Gus Baha mengimbau agar perguruan tinggi memberikan wadah dan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk belajar Islam lebih dalam. Tidak dikhususkan di fakultas atau prodi tertentu. Bahkan bila diperlukan ada badan atau lembaga khusus yang siap kapanpun menjawab persoalan-persoalan agama dari mahasiswa.
“Bila ada seorang mahasiswi ingin bertanya tentang haid maka tidak harus menunggu di semester tertentu. Atau harus masuk prodi tertentu. Harus ada yang menjelaskan mereka saat dibutuhkan,” tuturnya.
Kajian Islam Mbalah Aswaja Civitas Akademika Unisma bersama Gus Baha berlangsung gayeng. Meskipun suasananya santai namun sarat ilmu. Di majelis ini Gus Baha juga menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan thalak yang ada di Surat Al-Mujadalah.
Gus Baha juga mengapresiasi kemajuan Unisma sebagai kampus Islam. Menurutnya, kebesaran Unisma tidak hanya untuk civitas akademika saja tetapi untuk umum. Sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai Islam dan menjadi panutan umat.(imm/sir/lim)