MALANG POSCO MEDIA, MALANG– M. Adi Satryo belum mencatatkan cleansheet bersama Arema FC. Dua laga mengawal mistar gawang Singo Edan, pemain berusia 24 tahun ini kebobolan dua gol. Adi Satryo pun ingin segera nirbobol ketika kembali dipercaya tim pelatih.
Sejatinya, di dua laga Adi Satryo sudah tampil bagus. Ia kebobolan dari hukuman penalti saat lawan PSBS Biak dan gol bunuh diri Betinho ketika away ke PSIM.
Bahkan, saat ini dalam statistik sementara kompetisi, dia di daftar tertinggi top save alias penyelamatan dengan total 10. Lantas, eks PSIS Semarang ini sudah dipilih sebagai player of the macth saat Arema FC bertemu PSIM dan masuk best eleven peman 2 BRI Super League 2025/2026.
“Bola itu bundar dan semua bisa terjadi. Kadang kala ada yang tidak bisa kita prediksi secara mata,” kata Adi Satryo.
Menurutnya, wajar bila gawangnya kebobolan dengan cara penalti atau gol bunuh diri. Yang jelas, artinya di dua match tidak cleansheet.
“Nah saya lebih berpikir untuk menatap ke depan lebih baik saja. Semoga secepatnya bisa mendapatkan cleansheet pertama bersama Arema,” tambahnya.
Adi Satryo sendiri secara meyakinkan bisa menjawab kepercayaan tim pelatih di awal musim. Penampilan apiknya pun membuat keputusan Arema FC merekrutnya dinilai tepat, sekalipun di musim lalu sudah memiliki sosok kuat di bawah mistar gawang yakni Lucas Frigeri.
Lucas pun harus rela berada di bench di dua laga awal, dan berpeluang mengalami hal yang sama di pekan ketiga karena Adi Satryo mewakili tim dalam sesi jumpa pers jelang pertandingan. Dengan menyimpan Lucas, Arema FC bisa memaksimalkan kuota pemain asing di lapangan.
Pelatih Marcos Santo selalu menurunkan tujuh pemain asing. Di pekan pertama pilihan jatuh pada Yann Motta, Luiz Gustavo, Betinho, Paulinho, Valdeci Moreira, Ian Puleio dan Dalberto. Sedangkan di pekan kedua, Ian turun dari bench, karena Arema FC memilih Matheus Blade di starting eleven. (ley)
