MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) melalui Tim Dana Abadi melakukan audiensi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) di Kantor Pusat BSI, The Tower, Jakarta. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan penting mengenai pengembangan Dana Abadi Pendidikan yang berbasis keuangan syariah, sekaligus menjadi model nasional bagi keberlanjutan pendidikan tinggi Indonesia.
Pertemuan strategis ini dihadiri oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, yang menyambut langsung kedatangan Tim Dana Abadi UB. Dari pihak UB hadir adalah:
• Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D – Ketua Tim Dana Abadi UB
• Dr. Rodiyati Azrianingsih, S.Si., M.Sc., Ph.D – Sekretaris Tim Dana Abadi UB
• Dilan Sawalius Batupatan, S.H., M.M. – Sekjen IKA UB & Tim Penghimpun Dana Abadi UB
• Ardantya Syahreza, S.E. – Sekretaris Tim Penghimpun Dana Abadi UB
Dalam pemaparan yang disampaikan, Ir. Achmad Wicaksono menegaskan bahwa Dana Abadi UB memiliki visi untuk menjamin keberlanjutan riset, beasiswa, inovasi, serta pengabdian masyarakat. Dr. Rodiyati Azrianingsih menambahkan bahwa pengelolaan Dana Abadi harus dilakukan secara profesional agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi sivitas akademika dan masyarakat luas.
Sementara itu, Ardantya Syahreza menekankan aspek strategis bahwa Endowment Fund UB juga ditujukan untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat yang membutuhkan, sekaligus mengajak para filantropis untuk ikut serta mendukung riset dan pengabdian masyarakat.
“Endowment Fund harus menjadi instrumen transformasi. Dengan satu kali penempatan dana, manfaatnya bisa terus bergulir bagi beasiswa, riset, dan pengabdian masyarakat. Inilah semangat keberlanjutan yang kita perjuangkan,” ujar Ardantya Syahreza dalam forum tersebut.
Sebagai Sekretaris Tim Penghimpun Dana Abadi Universitas Brawijaya (UB), Ardantya Syahreza kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan terobosan dalam pendanaan pendidikan tinggi Indonesia. Dalam audiensi resmi Tim Dana Abadi UB dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) di The Tower, Jakarta, Ardantya berperan aktif menyampaikan usulan kolaborasi strategis yang dinilai akan menjadi model nasional Endowment Fund berbasis keuangan syariah.
Dalam pemaparannya, Tim UB menegaskan visi Dana Abadi untuk menjamin keberlanjutan riset, beasiswa, inovasi, dan pengabdian masyarakat.
Untuk itu, Ardantya Syahreza menambahkan dimensi strategis: bahwa Endowment Fund harus diarahkan untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat luas, sekaligus mengajak para filantropis Indonesia ikut berpartisipasi dalam agenda besar pendidikan nasional.
“Endowment Fund bukan sekadar tabungan institusi, tetapi instrumen transformasi. Satu kali penempatan dana bisa terus bergulir bagi riset, beasiswa, dan pengabdian masyarakat. Itulah semangat keberlanjutan yang ingin kita bangun,” tegasnya.
Ardantya Syahreza menekankan bahwa kolaborasi UB–BSI ini lebih dari sekadar kerja sama bilateral. Ia melihatnya sebagai cikal bakal model nasional Endowment Fund yang dapat direplikasi oleh universitas-universitas lain di Indonesia.
“Kalau UB bisa menjadi role model dengan dukungan BSI, kita bisa melahirkan ekosistem dana abadi yang mempertemukan universitas, alumni, bank, dan filantropis. Semua untuk satu tujuan: keberlanjutan pendidikan tinggi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Ardantya.
Menanggapi paparan tersebut, Prof. Dr. Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif UB. Menurutnya, kolaborasi antara UB dan BSI dalam membangun Dana Abadi Pendidikan ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan akan menjadi acuan bagi universitas lain.
BSI pun menyatakan komitmen penuh dengan mendukung skema Deposito Wakaf sebagai instrumen penghimpunan dana filantropi yang produktif dan berkelanjutan. Selain itu, BSI siap menjadi sponsor utama dalam acara gathering filantropis yang akan digelar di Jakarta pada kuartal IV 2025, melibatkan jaringan VIP BSI, alumni UB, konglomerat, serta yayasan sosial dari perusahaan besar.
Pertemuan ini ditutup dengan kesepakatan pembentukan Tim Teknis Bersama antara UB dan BSI untuk memfinalisasi draft perjanjian kerja sama dan mempersiapkan acara gathering filantropis tersebut.
Kolaborasi UB–BSI ini diyakini akan menjadi model nasional Dana Abadi Pendidikan berbasis syariah, yang menghubungkan universitas, perbankan, alumni, dan filantropis. Model ini diharapkan mampu memperkuat keberlanjutan pendidikan tinggi di Indonesia, sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
Dengan keterlibatannya dalam Tim Dana Abadi UB, Ardantya Syahreza meneguhkan posisi dirinya sebagai salah satu figur kunci dalam memperjuangkan transformasi pendidikan tinggi. Tidak hanya dikenal sebagai pengusaha kesehatan dan promotor medical tourism, Ardantya kini memperluas kiprahnya di ranah filantropi pendidikan.
Langkah ini memperlihatkan konsistensi Ardantya dalam membangun ekosistem berkelanjutan—baik di sektor kesehatan maupun pendidikan—sebagai kontribusi nyata bagi bangsa.(nug)