Monday, August 25, 2025

Warga Kampoeng Quran Barikan dengan Gebyar Tilawah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Suasana berbeda tampak di Kampoeng Quran Wijaya Kusuma, Polehan Kota Malang, Minggu (24/8) pagi kemarin. Ratusan warga mengenakan atribut merah putih memenuhi Jalan Kalimosodo dan Jalan Kunto Basworo, duduk berjajar rapi sambil membaca Alquran dan mendengarkan tausiyah.

Kegiatan bertajuk “Barikan Kampoeng Quran: Gebyar Tilawah Al-Qur’an” ini diikuti sekitar 900 warga. Acara tersebut sekaligus menjadi puncak rangkaian ngaji bareng yang telah digelar rutin sepanjang setahun terakhir. Ketua Kampoeng Quran Wijaya Kusuma, Dr. Mohammad Burhan menjelaskan bahwa momentum kemerdekaan diperingati dengan cara religius sebagai bentuk rasa syukur.

Ketika memperingati kemerdekaan, kami mensyukurinya dengan membaca Quran bareng, berdoa untuk negara. Kami membentuk shaf yang menghubungkan Masjid Nur Hidayah, Masjid Nailul Hamam, dan Masjid Nurul Qolbi. Ini mensimbolkan ukhuwah, menyambung tiga masjid dengan silaturahmi yang bagus,” terang Burhan.

Burhan menambahkan, Kampoeng Quran yang berdiri sejak tiga tahun lalu kini telah berkembang pesat. Dari awalnya hanya mencakup satu RW, kini meluas hingga lima RW di dua kelurahan, yakni Polehan dan Kesatrian.

Ia menegaskan bahwa kegiatan barikan, yang merupakan tradisi khas Malang dalam mensyukuri kemerdekaan, diisi dengan nuansa Islami agar lebih bermakna.

“Barikan itu tradisi orang Malang. Kalau biasanya syukuran di jalan, kami isi dengan ngaji dan doa. Daripada ada hal-hal berbau syirik, lebih baik kita mohon kepada Allah agar negeri ini makin makmur, sejahtera, damai, dan pemimpin kita diberi keteguhan,”jelasnya.

Selama ini, lanjut Burhan, masyarakat terbagi dalam beberapa kelompok. Di kelompok Rumah Quran ada sebanyak 35 kelas untuk membaca dan mengaji Quran. Di pondok pesantren, ada sebanyak 14 kelas. Lalu di Majelis Quran ada delapan kelas, di TPQ 23 kelas dan di Madrasah Quran ada 36 kelas.

“Ketika sudah bisa baca bagus, kemudian kami siapkan menjadi guru Quran, apapun profesinya. Jadi akuntan, jadilah guru Quran. Jadi tentara, jadilah guru Quran. Alhamdulillah seluruh kelas ini basisnya swadaya, hanya infaq sekadarnya,” tutur dia.

Dengan semangat gerakan tersebut, Burhan menyebutkan bahwa misi Kampoeng Quran Wijaya Kusuma memang adalah membentuk generasi atau pribadi yang  peduli dan cinta Quran. Tentu didukung dengan pengamalan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Sehingga diharapkan seluruh masyarakat atau jamaahnya bisa sukses dunia maupun sukses akhirat.

“Tagline kami; ‘Menuju warga yang semakin bertakwa, senang amal soleh, semakin damai dan semakin sejahtera’. Alhamdulillah keempatnya sudah mulai kami gerakkan,” tandasnya. (ian/adv/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img