Tuesday, August 26, 2025

Dinkes Pastikan Kota Malang Nihil Kasus Kecacingan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peristiwa meninggalnya seorang anak akibat penyakit cacing di daerah lain membuat masyarakat semakin waspada terhadap bahaya penyakit tersebut. Namun, di Kota Malang, hingga kini belum ditemukan kasus serupa.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menegaskan bahwa pihaknya rutin melakukan pencegahan melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang menyasar anak usia sekolah, mulai dari 1 hingga 12 tahun, baik PAUD, TK, maupun SD.

“Itu dilaksanakan setahun dua kali. Tahap pertama kemarin sudah dilaksanakan di bulan Mei 2025, tahap kedua November 2025. Coverage POPM Dinkes Kota Malang kemarin sudah mencapai 100 persen, dengan capaian 154.177 (sasaran anak),” ungkap Husnul kepada Malang Posco Media, Senin (25/8) kemarin.

Selain pemberian obat, Dinkes juga rutin menjalankan surveilans aktif dengan menggerakkan kader kesehatan di wilayah. Mereka bertugas melakukan pemantauan kesehatan anak-anak, agar deteksi dini bisa dilakukan dan penanganan segera diberikan bila ditemukan gejala.

“Ada juga edukasi lintas sektor dan lintas program. Jadi teman-teman yang melakukan posyandu, itu salah satunya juga memberikan informasi tentang program kecacingan. Alhamdulillah, sampai saat ini, Kota Malang tidak ditemukan kasus kecacingan, semoga ke depannya juga tidak ada kasus,” tegasnya.

Gejala yang dapat diamati jika seseorang terkena penyakit cacing antara lain berat badan yang tidak bertambah, nafsu makan menurun, serta kondisi tubuh lemah dan lesu. Jika dibiarkan, cacing bahkan bisa keluar dari hidung maupun mulut, sebagaimana kasus yang terjadi di wilayah lain baru-baru ini.

Karena itu, Husnul mengimbau masyarakat memastikan anak-anak telah mendapat obat pencegahan. Jika belum, orang tua bisa segera menghubungi posyandu bagi anak pra-sekolah, atau pihak sekolah bagi anak usia sekolah. Nantinya, pihak puskesmas akan menindaklanjuti.

“Selain itu, (imbauannya) tentu menjaga perilaku hidup bersih dan sehat. Artinya, kebersihan individual ini sangat penting sebagai upaya pencegahan. Yang gak kalah pentingnya juga lingkungan yang sehat. Karena ini masuknya lewat mulut, bisa karena tangannya yang gak bersih, bisa juga faktor higienisnya makanan yang dimakan,” pungkas Husnul. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img