MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas nasib Juli Hariyanto, 45, warga Dusun Lowoksuruh Desa Mangliawan Kecamatan Pakis, ditemukan tak bernyawa di atas plafon rumah pada Selasa (26/8) kemarin pagi. Ia diduga meninggal karena gantung diri.
Hal tersebut diketahui berawal dari Santrah, 70, orang tua korban melihat tetesan darah dari atas plafon rumah sekitar pukul 05.15 WIB. Santrah melihat saat hendak melaksanakan salat subuh.
“Orang tua korban melihat ada tetesan darah dari arah plafon rumah, tepatnya di ruang tamu dan mencium bau yang tidak sedap,” beber Kapolsek Pakis AKP Suyanto.
Mengetahui hal itu, Santrah kemudian memberitahu menantunya, Mulyadi dan Sumadi untuk mengecek dan memastikan. Mulyadi mencoba melubangi plafon rumah menggunakan gergaji. Pada saat plafon sudah dilubangi, pria berusia 52 tahun ini melihat kaki korban, Juli.
Mulyadi kemudian melapor ke pihak Polsek Pakis dan polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah Juli kemudian dievakuasi bersama petugas kesehatan ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Petugas menemukan seorang laki-laki diduga meninggal dunia dengan cara gantung diri di atas plafon menggunakan tali tampar warna biru,” ujar Suyanto.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga korban kepada kepolisian bahwa, Juli berulang kali melakukan upaya bunuh diri, namun ia bisa digagalkan oleh pihak keluarga.
“Korban pernah bercerita kepada orang tua tentang beban hidup, karena korban selama ini tidak mempunyai pekerjaan yang tetap dan harus menghidupi anak istri,” ungkap Suyanto.
Suyanto menyampaikan, korban sempat menuliskan pesan yang ditulis di tembok kamar sebelum melakukan gantung diri. Pesan yang ditulis dengan kata-kata ‘Sepuntene Nggih Pak’ dan ‘Aku Kudu Ikhlas, Sepurane Kabeh Boloku’.
“Keluarga korban menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut dan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun,” terang Suyanto. (den/jon)
