MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Malang menilai kondisi industri jasa keuangan di wilayah kerjanya hingga Juni 2025 tetap stabil, dengan kinerja intermediasi yang terus bertumbuh.
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, menyampaikan stabilitas ini terlihat dari peningkatan angka penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan.
“Angkanya lebih tinggi dari pertumbuhan kredit secara nasional sebesar 7,77 persen yoy,” papar Farid, Rabu (27/8).
Berdasarkan catatan OJK, penyaluran kredit perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 11,59 persen year on year (yoy), dari Rp97,18 triliun pada Juni 2024 menjadi Rp108,45 triliun pada Juni 2025.
Jika dilihat dari jenis penggunaan, kredit investasi menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan 15,67 persen yoy. Meski demikian, mayoritas kredit masih disalurkan untuk modal kerja dengan nilai Rp45,47 triliun.
Seluruh daerah tingkat II di wilayah kerja OJK Malang mencatat pertumbuhan kredit, termasuk Malang Raya. Farid menambahkan, pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo.
“Tetapi persentase pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Probolinggo karena tumbuh 32,40 persen yoy menjadi Rp10,13 triliun,” tegasnya.
Adapun penyaluran kredit atau pembiayaan di wilayah kerja OJK Malang paling banyak terserap pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp21,86 triliun (20,16 persen), industri pengolahan Rp18,63 triliun (17,18 persen), pemilikan rumah tangga lainnya Rp16,82 triliun (15,51 persen), pemilikan rumah tinggal Rp11,74 triliun (10,82 persen), dan konstruksi Rp8,86 triliun (8,17 persen). (ica/aim)