Thursday, August 28, 2025

Kongres Kebudayaan III Kota Batu, Hasilkan 5 Rekomendasi untuk Ditindaklanjuti Pemkot Batu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU– Kongres Kebudayaan III Kota Batu 2025 telah selesai dilaksanakan. Ada lima rekomendasi yang bisa ditindak lanjuti dari hasil pembahasan sidang pada komisi I, II, III dan IV.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto. “Alhamdulillah Kongres Kebudayaan III Kota Batu 2025 sudah dituntaskan. Kami mencatat ada lima usulan atau rekomendasi dari Kongres yang berlangsung selama dua hari (25-26/8),” ujar Sunarto kepada Malang Posco Media, Rabu (27/8) kemarin.

Pertama menginternalisasi, mentransformasi dan mendistribusi peran Pemajuan Kebudayaan ke dalam program kerja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kedua Kota Batu harus memiliki Museum Kebudayaan Daerah yang dimana jejak sejarahnya telah ditemukan sejak 928 Masehi di Prasasti Sangguran.

“Ketiga mendorong Pemkot Batu menggalang dukungan pendanaan kebudayaan daerah selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD/APBDProv/APBN), juga dari sumber pendanaan lembaga keuangan, pihak swasta, dana riset pendidikan perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri,” bebernya.

Mendorong Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Kota Batu segera masuk dalam Prolegda dan disahkan selambat-lambatnya tahun 2026, yang mana saat ini sedang disusun naskah akademik rancangan Perda Pemajuan Kebudayaan yang dirancang secara partisipatif, salah satunya lewat penggalangan di Kongres ini.

“Terakhir mendorong kelembagaan pemajuan kebudayaan di Kota Batu yang terbagi di tingkat Desa/Kelurahan disebut Pemangku Adat yang melekat pada Jabatan Kepala Desa/Kelurahan. Selanjutnya partisipasi masyarakat Desa/Kelurahan diwadahi dalam nomenklatur Lembaga Kebudayaan Desa/Kelurahan di tingkat Kota Batu,” paparnya.

Kemudian harus mendorong wadah lembaga Pemajuan Kebudayaan sebagai mitra sejajar Pemkot Batu yang sepenuhnya difasilitasi dengan anggaran dan insentif melekat, transparan pada masa kepengurusan periodik, menjadi representasi para penggiat budaya. Serta dari Dewan Kesenian Kota Batu menjadi Dewan Kebudayaan Kota Batu.

Sementara itu Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan pentingnya menjadikan budaya sebagai jati diri bangsa dalam sambutannya pada acara penutupan Kongres Kebudayaan III Kota Batu 2025, bertempat di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Selasa (26/8) malam.

Dalam sambutannya, Cak Nur menyampaikan bahwa budaya merupakan fondasi utama yang harus terintegrasi ke dalam setiap kebijakan pemerintah. “Jati diri kita semua tidak akan lengkap jika tidak mengangkat kembali kemuliaan budaya dan memberi tempat mulia bagi budaya dalam perilaku dan kehidupan kita,” tegasnya.

“Kongres ini menjadi sumber daya berharga, tempat kita menimbang dan mendengar suara masyarakat. Kota Batu akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur yang telah diwariskan,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu Wali Kota juga menyoroti fenomena perayaan dengan penggunaan sound system berkekuatan tinggi yang kerap menggeser nilai budaya. “Bukan berarti kita anti terhadap perayaan dengan suara keras, tetapi kita sebagai pemerhati budaya harus bertanya, apakah itu benar-benar mencerminkan budaya kita,” pungkasnya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img