Thursday, August 28, 2025

Waspada, Inilah Tiga Fase Gejala Campak, Risiko Hingga Komplikasinya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Gejala khas campak berkembang dalam tiga fase yakni demam tinggi, munculnya ruam, dan fase penyembuhan.

Demikian diungkapkan Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Dr dr Edi Hartoyo, SpA, Subs IPT(K).

“Gejala awal disebut fase prodromal, biasanya ditandai demam tinggi selama tiga hari, disertai batuk, pilek, dan mata merah,” ujar Edi pada telewicara daring, Rabu.

Setelah itu, pada hari keempat hingga keenam, akan muncul ruam kemerahan dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, sering kali diiringi lemas dan hilangnya nafsu makan.

Namun yang membedakan campak dari penyakit lain adalah munculnya ruam yang kemudian menghitam sebelum mengelupas, biasanya saat memasuki fase penyembuhan.

Bila tidak ditangani dengan baik, campak dapat menimbulkan komplikasi seperti pneumonia, diare, otitis media (infeksi telinga), hingga radang otak.

Edi menyebut, campak merupakan infeksi virus akut yang sangat menular. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang belum mendapat imunisasi lengkap atau memiliki daya tahan tubuh rendah.

“Campak masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang perlu diwaspadai, terutama pada anak-anak. Deteksi dini terhadap gejalanya dapat mencegah komplikasi serius, bahkan kematian,” kata Edi.

Edi menambahkan bahwa pengobatan campak bersifat suportif karena belum ada terapi khusus untuk membunuh virusnya.

Pemberian vitamin A sangat dianjurkan untuk mempercepat pemulihan dan melindungi kesehatan mata serta kulit.

“Hal yang paling penting adalah istirahat cukup, menjaga asupan nutrisi, serta segera ke fasilitas kesehatan bila demam tidak turun atau muncul gejala berat,” tegas Edi.

Meski penyakit ini sangat menular, campak bisa dicegah sepenuhnya melalui imunisasi rutin, yang kini tersedia gratis di layanan kesehatan pemerintah.

Kasus campak kembali meningkat di berbagai wilayah Indonesia. Meski dapat dicegah melalui imunisasi, penyakit ini tetap menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak dengan kekebalan tubuh rendah. Namun yang mengejutkan, tingkat penularan campak tercatat lebih tinggi dari COVID-19.

“Campak adalah penyakit infeksi virus akut yang sangat menular, bahkan jauh lebih menular dibanding COVID-19. Jika satu anak terkena campak, dia bisa menularkan ke 12 hingga 18 anak lainnya,” imbuh Edi. (ntr/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img