MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS. dr. Soepraoen Malang terus berkomitmen mencetak generasi tangguh, unggul dan kompeten. Sabtu (30/8) lalu, sebanyak 1.486 lulusan telah dikukuhkan oleh rektor sebagai lulusan Tahun Akademik 2024-2025. Pengukuhan dilaksanakan dalam prosesi wisuda yang digelar di Hall Hotel Grand Mercure Malang.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, Kepala LL DIKTI Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM, Ketua Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada Pusat, Mayjend TNI (Purn) dr. Akhmad Rusli Budi Ansyah, SpB., MARS, para kolega dan mitra ITSK RS. dr. Soepraoen Malang dan orang tua wisudawan.
Wakil Rektor 1 ITSK RS. dr. Soepraoen Malang Dr. Anis Ansyori, S.Psi., MMRS., Psikolog menyampaikan laporan akademik. Dia mengatakan, untuk tahun ajaran ini, wisuda dilakukan dua kali. Yaitu wisuda semester ganjil yang telah dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2025 lalu. Dan wisuda semester genap tahun ajaran 2025, pada 30 Agustus 2025.

Wisudawan kali ini diikuti sebanyak 1.486 wisudawan. Prodi D3 Keperawatan dengan jumlah lulusan 120 orang, Prodi D3 Kebidanan 28 orang, Prodi D3 Akupuntur 66 orang, Prodi D3 Farmasi 72 orang, Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 79 orang, S1 Kebidanan 595 orang, Prodi S1 Fisioterapi 32 orang, Prodi S1 Farmasi Klinis dan Komunitas 56 orang, Prodi S1 Informatika 28 orang, Prodi D4 Keperawatan Anestesiologi 2 orang dan Profesi Bidan 408 orang.
Sementara itu, Rektor ITSK RS. dr. Soepraoen Prof. (hon.) Arief Efendi, S.Kes., SH(Adv)., S.Kep, Ners., M.M., M.Kes menyampaikan pokok-pokok pemikirannya tentang peran perguruan tinggi dalam menghadapi bonus demografi. Ada tiga hal utama yang disampaikan. Pertama, memanfaatkan bonus demografi. Sebagai perguruan tinggi, ITSK RS. dr. Soepraoen Malang memegang peran strategis agar bonus demografi benar-benar menjadi berkah bagi negara kesatuan Republik Indonesia.
Di antaranya dengan cara memberikan wisudawan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi, sain, dan kesehatan. “Jagalah kualitas diri, karena masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang terpilih. Ilmu yang diperoleh hendaknya diamalkan untuk kemaslahatan masyarakat, sesuai dengan semangat pengabdian dalam tridharma,” terangnya.
Menurutnya, perguruan tinggi juga dituntut menghasilkan inovasi melalui penelitian. Kalangan akademisi harus mampu menciptakan solusi atas permasalahan bangsa dan sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Akademisi harus siap menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat. “Para ilmuwan muda lulusan kampus ini saya dorong untuk terus berpikir kreatif dan menghasilkan karya inovatif yang berguna bagi masyarakat luas,” tegasnya.

Yang kedua, lanjut Arief, menerapkan kurikulum berdampak untuk menjawab tantangan pengangguran. Tingginya pengangguran lulusan perguruan tinggi disebabkan belum terjalannya link and match antara dunia kampus dengan pasar kerja. Potensi lulusan sering tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pasar. “Untuk itu, kita perlu memastikan kurikulum perguruan tinggi berdampak nyata dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja atau berwirausaha,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada Pusat, Mayjend TNI (Purn) dr. Akhmad Rusli Budi Ansyah, SpB., MARS mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh sivitas akademik ITSK RS. dr. Soepraoen Malang atas terselenggaranya wisuda.
“Saya sangat berbahagia karena berkesempatan untuk melihat dan menyaksikan prosesi pelepasan wisudawan wisudawati untuk terjun ke dunia nyata, yaitu dunia kerja. Hari ini adalah momen istimewa bagi kita semua,” katanya.
Menurutnya, tema Multitalent University, mencerminkan semangat dan dedikasi yang telah ditanamkan dalam diri setiap mahasiswa. Kampus tidak hanya menjadi tempat pembelajaran akademik, tetapi juga menjadi tempat keberagaman bakat dan potensi setiap individu ditemukan, diasah dan diperdayakan.
“Dan wisuda adalah bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tentang menggali pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan, bakat, dan kepribadian yang membuat kita menjadi individu yang berdaya saing di era saat ini,” katanya.(imm/adv/lim)