Saturday, September 6, 2025
spot_img

Proyek Drainase Soehat Tak Ganggu Lalin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Janji Dikerjakan Malam Hari hingga Subuh

MALANG POSCO MEDIA- Pembangunan drainase di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) Kota Malang  bakal dikebut. Dikerjakan malam hari agar tak bikin macet arus lalu lintas (lalin).(baca grafis) 

Pengerjaan dilakukan malam hari karena  fungsi Jalan Soekarno Hatta yang vital. Saat ini jalan tersebut merupakan salah satu sumbu yang dilewati warga hingga mahasiswa. Kondisi itu tak mungkin menutup ruas jalan tersebut.

Humas Tim Teknis Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur Bagus Akbar menyampaikan proyek ini dikerjakan untuk menjawab permasalahan genangan air yang selama ini menghantui kawasan Jalan Soekarno-Hatta. Tujuan utama proyek ini untuk mengurangi genangan yang kerap terjadi di Soehat dan sekitarnya.

“Berdasarkan pengajuan perbaikan drainase dari Wali Kota Malang kepada Gubernur Jawa Timur sejak tahun 2021 lalu. Dalam hal Pembangunan Drainase Utama (Main Drainage) Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang. Dari dasar itu, Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur melakukan perencanaan dan pembangunan,” ungkapnya saat dikonfirmasi Malang Posco Media.

Berdasarkan hasil asesmen, kajian dan analisis perencanaan yang telah dilaksanakan sebelumnya, diketahui  sebagian wilayah Kecamatan Lowokwaru dan Blimbing daerah irigasi. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini kemudian berubah menjadi area terbangun seperti pertokoan dan perumahan karena perkembangan daerah urban.

“Saluran irigasi yang dulunya berfungsi mengalirkan air ke lahan pertanian, kemudian berubah fungsi menjadi saluran drainase yang menerima buangan air dari lahan sekitar. Akibatnya, ini menjadikan genangan di berbagai wilayah Kota Malang khususnya di kawasan Soehat,” terangnya.

Oleh sebab itu, proyek  untuk menanggulangi permasalahan tersebut, melalui pembangunan saluran sudetan alias drainase. Fungsi utamanya untuk mengalirkan air dari saluran drainase sekunder dan tersier, dari lingkungan sekitar langsung ke Sungai Brantas.

“Targetnya adalah normalisasi ini, juga akan berdampak dengan berkurangnya genangan air di beberapa titik saat hujan lebat, hingga daerah Jalan Letjen Sutoyo  dan Jalan Sulfat. Hal ini, karena kawasan itu masih satu aliran saluran airnya,” tambahnya.

Bagus mengatakan, pihaknya juga memilih bahan drainase yang terbaik. Utamanya box culvert sepanjang 1,2 meter dengan lebar tiga meter sebagai pondasi utama.

Pembangunan drainase sepanjang 1,4 kilometer sudah mulai disiapkan. Proses pemotongan pohon-pohon di sisi barat Jalan Soekarno Hatta, juga telah dilaksanakan.

“Saat ini sudah lebih dari 50 box culvert yang sudah datang. Sisanya menyusul sambil proses pembangunan. Box culvert ini diproyeksikan bisa bertahan hingga puluhan tahun,” beber pria asal Karangploso, itu.

Ia menerangkan, untuk itu tempat pemasangannya harus sesuai tipe box culvert yang disiapkan. Seperti box tipe 5-10 bakal dipasang di depan toko-toko sehingga bisa dimanfaatkan parkir. Sementara di jalan depan perumahan, box culvert yang dipasang tipe 20 karena sering dilalui kendaraan.

Diketahui bahwa pengerjaan drainase akan dilakukan per segmen, demi menghindari penutupan seluruh ruas jalan. “Kami juga memulai pengerjaan di malam hari agar tidak mengganggu aktivitas warga. Proyek dimulai dari Jembatan Soehat hingga Jalan Candi Panggung itu dikerjakan mulai pukul 21.00 WIB sampai 04.00  WIB,” bebernya.

Apabila terpaksa, proyek memang akan dikerjakan saat siang hari pada kondisi tertentu. Pihaknya telah menyiapkan dokumen analisis dampak lingkungan lalu lintas (Amdal Lalin) dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah kemacetan.

Pembangunan drainase itu ditarget bakal tuntas sebelum berganti tahun pada akhir 2025 mendatang. Saat ini proses pengerjaan terus digarap secara bertahap. Diketahui Pemprov Jatim telah mengucurkan anggaran dengan total Rp 30,1 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2025 untuk megaproyek pembangunan drainase tersebut. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img