MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kantor BMKG Stasiun Geofisika Malang bersama Lembaga Falakiyah NU Kabupaten Malang mengamati peristiwa gerhana bulan total berwarna merah darah yang dramatis pada 7-8 September 2025.
Pengamatan peristiwa langka ini dilakukan di Kantor PCNU Kabupaten Malang, Jalan Raya Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.
Kepala Kantor BMKG Stasiun Geofisika Malang Mamuri menjelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
“Bulan yang biasanya bersinar terang justru perlahan meredup, lalu berubah warna menjadi merah darah yang dramatis,” kata Mamuri kepada Malang Posco Media, Senin (8/9) kemarin.
Gerhana bulan total atau blood moon terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar (di satu garis lurus). Hal ini membuat bulan masuk ke bayangan inti (umbra) bumi.
Puncak gerhana berwarna merah darah yang dramatis itu terjadi pada waktu 01.11.45 WIB. Pengamatan menggunakan teropong Founder Optics tipe Triplet ED APO Fully Multi coated D86/F560 f/6.5, mounting Skywatcher Synscan tipe NEQ6 PRO.
“Pengamatan kami menggunakan teropong yang biasa digunakan dalam pengamatan hilal,” jelas Mamuri.
Ia menambahkan, gerhana bulan total 7 September 2025 ini merupakan anggota ke 41 dari 71 anggota pada seri saros 128. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah gerhana bulan total 28 Agustus 2007, lalu.
Mamuri menegaskan tidak ada dampak perubahan pada cuaca. Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana bulan total pada 19 September 2043. (den/jon)