Tuesday, September 9, 2025
spot_img

Pemkot Malang Bekali Pekerja Rokok dengan Keterampilan Olahan Pangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja industri hasil tembakau. Melalui Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP), digelar Pelatihan Olahan Pangan bagi 55 pekerja pabrik rokok di The Grand Palace Hotel Malang, Senin (8/9) kemarin.

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Alieta Putra Mandiri, serta didanai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Program tersebut dirancang untuk memberikan keterampilan baru sebagai alternatif penghasilan tambahan bagi para pekerja.

“Harapan kami, pelatihan ini bisa memberi bekal agar para pekerja tidak hanya bergantung pada satu pekerjaan. Jika keterampilan ini dipraktikkan, mereka bisa memperoleh penghasilan tambahan,” ujar Arif.

Pelatihan berlangsung enam hari, 8–13 September 2025, dengan kombinasi teori, praktik intensif, dan ujian akhir. Setiap peserta juga akan mendapatkan peralatan sebagai modal awal. “Kami tidak ingin pelatihan hanya sebatas teori. Karena itu, dana cukai juga digunakan untuk menyediakan peralatan,” tegas Arif.

Disnaker-PMPTSP juga menyiapkan mekanisme kontrol rutin agar hasil pelatihan benar-benar dimanfaatkan. “Kami akan mengecek progres minimal sebulan sekali. Jangan sampai ilmu yang diberikan tidak dipraktikkan, apalagi sampai peralatan yang dibekalkan dijual,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arif menuturkan bahwa pelatihan olahan pangan dipilih karena prospeknya besar di Kota Malang. Saat ini, sektor kuliner menjadi salah satu pilar utama investasi, bahkan menyumbang 55 persen dari total investasi. “Target investasi tahun ini Rp 3 triliun, naik signifikan dari Rp 1,48 triliun pada 2024. Sektor kuliner dan UMKM menjadi tulang punggung capaian ini. Karena itu, kami berharap peserta bisa melihat peluang ini,” ungkapnya.

Selain olahan pangan, dua program pelatihan lain juga akan digelar dari sumber dana yang sama, yaitu pelatihan digital marketing dan barista. “Keduanya sedang tren dan kami prioritaskan bagi pekerja rokok. Setelah itu, baru pekerja informal lainnya bisa ikut,” kata Arif.

Melalui rangkaian pelatihan ini, Pemkot Malang optimistis angka pengangguran terbuka yang saat ini berada di angka 6,2 persen dapat terus ditekan. “Kami akan terus mendukung UMKM agar semakin kuat, menarik investasi, dan mampu menyerap tenaga kerja lokal,” pungkas Arif. (aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img