Wednesday, September 10, 2025
spot_img

DPRD Kabupaten

Fokuskan APBD 2026 Untuk Peningkatan Ekonomi Sektor Unggulan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- DPRD Kabupaten Malang memfokuskan APBD 2026 untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sejumlah sektor unggulan. Hal tersebut dijelaskan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Malang Alayk Mubarrok, Selasa (9/9/2025).

Ia mengatakan tema Rencan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada tahun 2026 adalah untuk meningkatkan perekonomian, terutama sektor unggulan lokal yakni pertanian, perikanan, perkebunan, serta usaha yang berbasis kerakyatan termasuk jasa dan produk UMKM.

“Program-program yang berbasis kerakyatan kami tingkatkan, terutama masyarakat yang punya usaha bawah untuk bisa naik kelas,” kata Alayk usai Rapat Paripurna agenda Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Malang Tahun 2026, di Kantor DPRD Kabupaten Malang.

Hal tersebut pula bisa mendongkrak pendapatan di Kabupaten Malang untuk mengimbangi kemungkinan transfer APBN ke APBD akan mengalami penyesuaian. Alayk menjelaskan, bahwa kini program nasional seperti Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan di Kabupaten Malang. “Tentu supply and demand, termasuk supply chain ini membutuhkan banyak bahan baku bersumber dari Kabupaten Malang,” ujarnya.

“Kalau ada kebutuhan pokok di dalam menu MBG atau yang dijual di Kopdes Merah Putih, kita tidak belanja dari luar Kabupaten Malang. Sehingga perputaran ekonomi ini jalan dari bawah ke atas,” sambung Alayk.

Alayk menegaskan bahwa infratruktur akan tetap ditingkatkan sesuai salah satu prioritas di dalam RKPD. Ia memastikan infrastruktur juga berjalan dengan baik untuk memberikan pelayanan yang sifatnya mendasar pada masyarakat. “Artinya masyarakat yang selama ini membayarkan pajaknya juga mendapatkan manfaat dari perbaikan jalan-jalan. Itu menjadi salah satu prioritas,” lanjutnya.

Di sisi lain, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Malang terus mendorong peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD). Untuk tahun 2026 dinaikkan targetnya di angka sekitar Rp 1,1 triliun. Saat-saat ini yang paling besar sektor retribusi dan pajak.

“Kami ingin ada sektor lain yang mampu mendongkrak PAD, terutama di investasi BUMD. Kami dorong Jasa Yasa, PDAM, dan Artha Kanjuruhan. Masing-masing kami beri Rp 15 miliar dan ada Rp 10 miliar. Kami berharap itu bisa memberikan imbalan hasil yang bagus pada PAD,” tandas Alayk. (den/adv/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img