Wednesday, September 10, 2025
spot_img

Pesmaba 2025 Universitas Muhammadiyah Malang, Wamen Diktisaintek: Maba Junjung Nilai Etik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Perjalanan mahasiswa baru Generasi 2025 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sudah dimulai. Sebagai tanda telah dipasangkan pada mereka jaket merah, almamater kebanggaan Kampus Putih. Tanda tersebut disematkan dalam acara Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) UMM, Selasa (9/10) kemarin.

Mahasiswa baru dari dalam maupun luar negeri menyatu di lapangan helipad UMM. Pesmaba juga dibuka secara simbolik dengan menyalakan turbin kincir angin sebagai bukti tema Pesmaba tahun ini, ‘Ketahanan Pangan dan Energi Negeri.’ Dengan makna bahwa Pesmaba tahun ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah momentum lahirnya Generasi Penguat Ketahanan Pangan dan Energi Negeri.

Mengawali Stadium General, Wakil Menteri Diktisaintek sekaligus Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., memberikan pesan mendalam. Menurutnya, mahasiswa baru adalah generasi yang tengah memasuki fase penting dalam hidup, bukan lagi siswa, melainkan insan akademis dengan tanggung jawab moral yang jauh lebih besar.

“Peserta Pesmaba telah menyandang predikat mahasiswa. Itu artinya ada beban etik, tanggung jawab moral, dan pola pikir yang harus berubah. Kuliah bukan mencari nilai, tapi mencari kehidupan. Ilmu dan keahlian yang dimiliki harus berdampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan jangan hanya seperti ular yang berganti kulit tanpa perubahan makna. Tetapi, jadilah kupu-kupu, yang setelah berproses, hadir membawa manfaat, menjadi sosok yang diperhatikan, dan memberi kebaikan. Itulah evolusi yang harus ditempuh melalui pendidikan di UMM.

“Pentingnya berorganisasi sebagai sarana pembelajaran kepemimpinan juga tak kalah penting. Maka dari itu, jangan sampai ada mahasiswa UMM yang tidak pernah ikut organisasi. Di sinilah kalian ditempa, baik untuk menjadi pemimpin formal maupun informal. Ini bagian dari pembelajaran kehidupan,” ujarnya.

Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si juga menyampaikan motivasi. Ia menegaskan bahwa semangat tersebut harus dibawa sepanjang perkuliahan. Karena datang ke kampus ini bukan untuk main-main. Ada tekad besar yang harus dipegang adalah belajar keras, disiplin, dan mengeksplorasi semua pengalaman yang diberikan kampus ini. Mengingat jargon yang dimiliki UMM yakni pasti lulus ‘tepat waktu, pasti bekerja, dan pasti mandiri.’

“Tak hanya itu, akar spiritualitas dalam proses juga tidak boleh dilupakan. Belajar itu penting, tapi jangan lupa meningkatkan ibadah dan akhlak. Di sinilah kita ingin melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” ujarnya.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img