Saturday, September 13, 2025
spot_img

Pembangunan Pasar Lawang Belum Jelas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG –  Pembangunan Pasar Lawang masih menunggu skema pembiayaan.  Apakah pembangunan ini menggunakan anggaran Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). atau menggunakan APBN melalui Dana Alokasi  Khusus (DAK).

“Ini yang kami tunggu. Untuk skema usulan sudah kami sampaikan ke pusat,’’ kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Muhammad Nur Fuad Fauzi.

Kepada Malang Posco Media, pihaknya tidak diam dengan rencana revitalisasi Pasar Lawang. Ya karena bagaimanapun menurut Fuad, Pasar Lawang yang terbakar pada April 2019 lalu harus dibangun untuk memberikan kenyamanan tidak hanya kepada pedagang, namun kepada masyarakat yang berbelanja di pasar tersebut.

Disinggung apakah tahun ini? Fuad mengatakan masih terus berupaya.

“Kami sudah berkomunikasi dengan pusat, terkait hal ini. Tapi mereka juga tidak anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun ini untuk pembangunan Pasar Lawang,’’ katanya.

 Dia mengatakan jika terkait pembangunan Pasar Lawang pihaknya memang terus berupaya. Setiap tahun, pembangunan Pasar Lawang ini  terus diusulkan. Tapi demikian, belum disetujui.

“Sebelumnya pembangunan Pasar Lawang direncanakan tahun 2020 lalu. Melalui anggaran pusat. Tapi kemudian rencana itu urung dilakukan karena saat itu ada Covid-19. Tahun depannya 2021 kami usulkan lagi. Namun kembali dianulir karena penanganan Covid -19 saat itu lebih prioritas,’’ urai Fuad.

Dia menyebutkan, untuk pembangunan Pasar Lawang, pihaknya menunggu bantuan dari pusat. Alasannya  karena biaya pembangunan yang sangat besar, yaitu Rp 180 Miliar.

“Kemampuan anggaran daerah kan terbatas. Sehingga kami pun meminta bantuan pusat. Tapi ya itu, Kami harus betul-betul bersabar,’’ ujarnya.

Dia tidak menampik jika kebutuhan anggaran untuk pembangunan Pasar Lawang  terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Itu karena terjadi perubahan harga pada bahan baku dan material bangunan.

“Awalnya dihitung oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Lawang hanya sebesar Ro 120 Miliar. Selanjutnya naik menjadi Rp 160 Miliar. Sekarang kebutuhan anggaran untuk Pasar Lawang menjadi Rp 180 Miliar,’’ urainya.

Fuad mengatakan secara kondisi  Pasar Lawang terutama di lantai dua terlihat sangat memprihatinkan. Sederet kios yang terdampak kebakaran kondisinya rusak.  Area kios itu ditumbuhi ilalang dan tidak terawat.

Disinggung dengan pembangunan sistem KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha) Fuad menggelengkan kepala.

“KPBU memang ada yang diusulkan. Tapi ini kan  masalah dasar. Kalau KPBU itu kan hutang nyaur lagi. Kami tidak mengharapkan  mekanisme itu. Karena itu nanti akan membebani masyarakat.  Kecuali KPBU itu  bisa untuk dikomersialkan. Kalau pasar tidak termasuk di komersil,’’ pungkasnya.(ira/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img