MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Panen bersama sayuran organik diadakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu di Dusun Kajang Desa Mojorejo Kecamatan Batu, Jumat (12/9) kemarin. Acara ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari petani, lansia, dan KWT, dengan dukungan Tim Penggerak PKK Kota Batu dan Dinas Sosial.
Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto, memimpin jalannya panen menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni. Tetapi juga kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesadaran konsumsi pangan sehat.
“Panen bersama ini merupakan hasil kerja sama petani Kota Batu dengan Dinas Sosial. Saya berterima kasih kepada Ibu Ketua Tim PKK atas dukungannya sehingga acara bersama lansia dapat berjalan lancar,” ujar Heru kepada Malang Posco Media.
Dalam acara tersebut, peserta memanen berbagai sayuran organik, seperti bawang Brazil, bawang Jepang, Lettuce hingga tanaman hortikultura lainnya. Seluruh hasil panen diproduksi tanpa pestisida atau bahan kimia berbahaya. “Tujuannya program ini agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya konsumsi sayuran organik untuk kesehatan. Kami ingin program serupa dapat dilanjutkan di lebih banyak tempat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Heru menekankan bahwa lansia memainkan peran besar dalam pertanian Kota Batu. Dari 21 petani aktif yang terdaftar, mayoritas berusia di atas 60 tahun. Selain memberi ruang bagi lansia, ia juga menyoroti pentingnya regenerasi petani di Kota Batu.
“Kami sedang mendorong program pengembangan pertanian bagi generasi muda melalui program Abang Tani Class. Jika tidak, sektor pertanian dapat kehilangan tenaga produktif. Petani muda harus memiliki semangat yang sama untuk mendukung visi-misi Kota Batu,” ujarnya.
‘’Selama ini banyak petani didominasi oleh lansia. Melalui kegiatan panen organik, kami berharap anak muda tergerak untuk ikut bertani karena pasar sayuran organik cukup menjanjikan,” tambahnya.
Sutarmi (67) salah satu petani dari Bumiaji mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. ”Bertani membuat kami tetap sehat dan memiliki kegiatan positif. Panen bersama seperti ini meningkatkan semangat untuk bertani karena adanya kebersamaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Tim PKK Kota Batu Siti Faujiyah menyampaikan dengan melibatkan lansia dan KWT, kegiatan ini dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga untuk kebersamaan sosial dan ketahanan pangan lokal.
“Sayuran organik tidak hanya sehat, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Jika masyarakat Batu konsisten, ini dapat menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” papar istri Wali Kota Batu ini.
Menurutnya dengan adanya panen sayuran organik di Dusun Kajang adalah cermin bahwa pertanian sehat, partisipasi masyarakat dan regenerasi petani adalah kunci ketahanan pangan Kota Batu di masa depan. Untuk memperluas program di desa lainnya dibutuhkan sinergi antara pemerintah, petani lansia dan generasi muda agar menjaga tradisi sekaligus membuka jalan menuju pertanian yang berkelanjutan.(eri/lim)