MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Gigih dalam berusaha adalah kunci. Setelah itu pantang menyerah. Ini menjadi kekuatan membangun usaha bagi Suparno.
Pemilik Warung Pak No Pasar Besar Malang ini mengaku tidak malu memulai usahanya. Bahkan mulai dari berkeliling di jalan.
“Sebelum di sini (memiliki tempat sendiri di dalam pasar) saya jualannya ya keliling dari komplek ke komplek. Masih pakai rombong, ya keliling,” cerita Pak No sapaan Suparno yang sudah memulai berkeliling menjajakan Tahu Campur Lamongan sejak Tahun 1988 itu.
Sebelum warungnya dikenal banyak warga Kota Malang, jika berkunjung ke Pasar Besar Malang, ia mengaku berjualan dari kediamannya di Kelurahan Kotalama hingga ke kawasan kampus seperti di Jalan Jombang.
Dia tidak merasa malu ataupun lelah. Sampai ketika racikan bumbu tahu campurnya ia kembangkan menjadi Soto Lamongan. Dan makin dikenal masuk ke kantin-kantin sekolah.
“Lalu masuk ke kantin sekolah saya nyoba. Sampai punya uang lebih pilih menetap biar ada tempat sendiri dan akhirnya masuk ke pasar ini tahun 1991. Intinya jangan menyerah, jalani saja kalau usaha pasti ada hasilnya,” pungkas Pak No. (ica/van)