MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Pesta Literasi Indonesia gagasan dari Gramedia Pustaka Utama menyambangi Kota Malang, Minggu (14/9) kemarin. Malang sebagai salah satu dari 12 kota dipilih karena memiliki komunitas literasi yang aktif dan punya minat yang tinggi terhadap literasi.
Sebagai bukti, sekitar 240 orang registrasi dalam acara Pesta Literasi Indonesia di Malang yang berlangsung di Naiki Cafe Jalan Semeru Kota Malang. Padahal, penyelenggara hanya menarget jauh di bawahnya.
“Semalam (Sabtu, red) kami menyiapkan 120 kursi. Eh tadi yang datang 200 lebih dari rekap di meja registrasi. Ini menunjukkan minat literasi yang bagus di Malang,” kata Manajer Editorial Fiksi dan Buku Anak Gramedia Pustaka Utama Nina Andiana.
Dia mengatakan, untuk Pesta Literasi Indonesia ini sudah berlangsung di dua kota sebelumnya. Yakni di Bogor sebagai pembuka dan Garut. Lantas, Minggu (14/9) kemarin berlangsung berbarengan di Magelang dan Kota Malang.
“Sasarannya memang bukan kota besar. Tapi second city begitu. Yang kami lihat bagaimana minat komunitas literasinya. Kami melihat bagaimana di sosial media dan prosesnya sekitar tiga bulan. Lalu kami gandeng satu sampai dua komunitas sebagai kolaborator,” beber dia kepada Malang Posco Media.
Di Malang, terdapat juga peserta dari luar kota. Misalnya Kediri bahkan hingga Klaten, Jawa Tengah.
“Kebanyakan mereka pembaca buku. Tapi ada yang tahu dari postingan komunitas dan sosial media,” imbuhnya.
Terkait Pesta Literasi Indonesia, dulunya bernama Ruang Tengah dan digelar online semasa pandemi Covid-19. Ketika pandemi selesai, bisa digelar offline dan bernama Pesta Literasi Indonesia dan tahun ini mengusung tema ‘Cerita Khatulistiwa’.
“Karena itu kami mau mendengar bagaimana cerita literasi di kota-kota yang kami kunjungi,” tegasnya.
Menurut dia, cerita tersebut tidak hanya didapatkan ketika acara saja. Sebab, peserta memiliki kesempatan untuk submit karyanya.
“Ada peluang bila karyanya bagus, bisa diterbitkan. Kami siapkan QR Code begitu, lalu muncul link untuk mengirim naskah. Nanti kalau menarik bagi kami, akan kami hubungi. Tapi ya bersabar karena memang pasti banyak karya,” jelasnya.
Sementara itu, untuk Pesta Literasi Indonesia di Malang menyajikan beberapa agenda. Misalnya diskusi panel dengan narasumber seperti Sasti Gotama yang merupakan penulis novel lulusan Universitas Brawijaya Malang, lalu Jiemi Ardian, dokter spesialis kejiwaan yang juga penulis buku psikiatri seperti Pulih dari Trauma hingga Merawat Luka Batin. Dan narsum berikutnya adalah Farah Sajidah pendirian Komunitas Dudukbaca.
“Kami membuat bubble begitu, jadi yang suka literasi, berdiskusi atau bahkan ilustrasi, ada sesi-sesinya. Lalu ada juga Sindy Amani penyanyi lokal Malang yang menghibur dengan karya-karyanya dan aktivitas lokakarya membuat sketsa sampul serta bazar buku,” pungkas dia. (ley/van)