MALANG POSCO MEDIA – Suasana ruang kelas di SMK Putra Indonesia Malang (PIM) mendadak berbeda, Kamis (12/9). Di hadapan puluhan siswa jurusan Teknik Kimia Industri (TKI), hadir sosok yang tak asing di dunia formulasi cat. Fredika Dwi Chandra, S.T., Research and Development (R&D) PT Rexton Indocoating, turun langsung membagikan ilmu tentang produk cat dan formulasinya. Kegiatan ini bukan sekadar kelas biasa. Melainkan rangkaian pembelajaran industri yang sudah memasuki tahun ketiga.
“Tahun pelajaran 2025/2026 ini kami membuka pertemuan pertama bersama PT Rexton Indocoating dengan pengenalan produk produk cat hingga diskusi tentang karakter bahan baku cat. Pada pertemuan ini pihak Rexton juga memberikan berbagai formulasi dasar cat,” terang Kurnia Kumala Dewi, S.Si. Gr., Koordinator Konsentrasi Keahlian TKI SMK PIM sekaligus alumni angkatan 2005.

“Pertemuan pekan depan, siswa kelas cat mendapatkan privilege untuk kunjungan industry dan melihat secara langsung proses pembuatan cat. Dengan bekal 2 pertemuan ini, siswa akan lebih memahami proses pembautan cat dan dapat menerapkannya di uji coba produk kewirausahaan mereka. Di pertemuan ketiga, siswa akan mempresentasikan hasil uji coba produk mereka di hadapan Direktur PT. Rexton Indocoating untuk diberikan masukan,” lanjutnya.
Menurut Kurnia, dukungan dari industri tidak main-main. Rexton Indocoating membuka ruang konsultasi formula, pengadaan bahan, hingga mendampingi proses uji coba produk. “Goals-nya anak-anak mampu membuat produk cat, resin, hingga memasarkan hasilnya,” tegasnya.
Kesempatan langka ini langsung disambut antusias siswa. Salah satunya Ledyana Darista, siswi kelas XI TKI asal SMPN 24 Malang. Ia sengaja memilih kelas cat karena tertarik dengan seni warna.
“Saya ingin belajar lebih dalam tentang macam-macam cat dan mixing warna. Ke depan saya berencana membuat produk cat DIY paint by number. Karena masih tahap awal, saya memilih cat berbasis air (water base), lebih mudah diaplikasikan,” ucapnya penuh semangat.

Senada, Sandi Gilang Putra Pratama, siswa asal SMP Ma’arif 02, juga mengaku berkesan dengan pembelajaran ini. “Seru sekali. Bisa belajar langsung cara memformulasi cat. Rencananya saya ingin membuat cat khusus body sepeda motor,” ungkapnya.
Kehadiran praktisi industri ini bukan hanya soal teori. Lebih dari itu, siswa diajak menapaki langsung dunia industri cat yang nyata. “Kami ingin anak-anak tidak hanya paham konsep, tapi juga berani mencipta, uji coba, dan memasarkan produk,” tutup Kurnia.
Melalui kolaborasi ini, SMK PIM kembali meneguhkan diri sebagai sekolah vokasi yang tak sekadar mengajarkan teori, tapi juga membuka jalan menuju dunia industri sesungguhnya. (adv/bua)