Tuesday, September 16, 2025
spot_img

Rindu Malang Tempo Dulu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Bulan Agustus memang sudah berlalu. Namun acara Agustusan masih belum usai di kampung-kampung. Itu karena Agustus bulan penuh makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Semangat kemerdekaan terus menyala dan selalu dirayakan dengan berbagai acara rakyat. Mulai dari bazar hingga lomba tradisional. Kota Malang, sebagai salah satu kota budaya, tak pernah ketinggalan menggelar perayaan meriah.

Namun momen ini juga membangkitkan kerinduan pada sebuah acara ikon budaya Malang, Malang Tempo Dulu. Acara ini bukan sekadar nostalgia, melainkan sarana pelestarian warisan budaya dan produk khas Malang. Potensi besar bisa dikembangkan dari konsep Malang Tempo Dulu untuk menjangkau ranah wisata halal yang tengah berkembang pesat secara global.

Wisata halal kini diminati pelancong muslim dan non-muslim yang mengutamakan kenyamanan dan nilai budaya. Dengan kekayaan budaya dan kuliner khas, Malang berpeluang menjadi destinasi wisata halal unggulan yang membawa produk lokal ke panggung internasional.

Halal itu “Cuan”

Permintaan produk halal terus meningkat pesat di pasar global. Karena konsumen, terutama umat Muslim, mencari produk yang sesuai syariah, aman, dan berkualitas tinggi. Halal juga diasosiasikan dengan standar kebersihan dan etika yang ketat, sehingga menarik minat bukan hanya konsumen Muslim, tapi juga non-Muslim yang mengutamakan kualitas dan nilai etis dalam berbelanja.

Hal ini menciptakan pasar yang luas dan loyal, memberikan peluang besar bagi pelaku usaha untuk mengembangkan produk halal dengan inovasi menarik yang mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional. Dengan adanya sertifikasi halal yang terpercaya, produk halal lebih mudah mendapatkan kepercayaan konsumen dan akses ke jaringan distribusi, termasuk ekspor.

Karena pasar halal sangat besar dan terus berkembang, produsen yang serius menggarap segmen ini berpotensi meraih keuntungan finansial (“cuan”) yang signifikan. Strategi pemasaran yang tepat dan dukungan sertifikasi halal menjadi kunci untuk menjadikan produk halal sebagai sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.

Bule Juga Bisa Ikut Acara Halal

          Bule atau wisatawan non-Muslim dapat ikut acara halal karena adanya ketertarikan keinginan untuk mencari pengalaman budaya yang autentik dan berbeda dari wisata biasa. Konsep halal menekankan kualitas, kebersihan, dan keamanan produk, sehingga membuat mereka merasa nyaman dan percaya dengan apa yang mereka konsumsi atau nikmati.

          Selain itu, acara halal biasanya menghadirkan kuliner tradisional, musik, dan kesenian lokal yang unik, memberi kesempatan bagi wisatawan untuk belajar dan merasakan budaya setempat secara langsung. Selain itu, tren wisatawan mancanegara saat ini cenderung memilih destinasi yang menawarkan gaya hidup sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

          Acara halal yang mengusung nilai-nilai tersebut menarik minat mereka karena sejalan dengan keinginan menikmati liburan yang tidak hanya menyenangkan tapi juga bertanggung jawab. Jadi daya tarik wisata halal bukan hanya soal agama, tapi juga pengalaman yang aman, nyaman, dan bermakna.

Dimulai dari Kampung

Promosi Malang Tempo Doloe versi halal tidak harus langsung besar dan kompleks. Langkah sederhana dimulai dari lingkungan kampus dan kampung menjadi strategi efektif membangun kesadaran dan antusiasme masyarakat. Kolaborasi kampus dan komunitas lokal penting.

Kampus bisa menjadi pusat riset, inovasi, dan edukasi produk halal serta budaya lokal. Melibatkan mahasiswa dan dosen dalam pengabdian masyarakat di sekitar kampus memperkuat pemahaman dan dukungan terhadap gerakan halal serta budaya Malang.

Pemanfaatan media sosial dan digital marketing kunci agar pesan tersebar luas, terutama di kalangan generasi muda. Konten kreatif berupa video pendek, challenge, atau story interaktif di platform seperti TikTok dan Instagram mampu menarik perhatian dan membuat event viral.

Acara mini seperti bazar produk halal, lomba tradisional, dan workshop sertifikasi halal di tingkat lokal dapat menjadi pemantik semangat komunitas dan memperluas jaringan produk halal Malang. Ini juga menjadi laboratorium uji coba konsep sebelum diangkat ke skala lebih besar.

Pelibatan pelaku UMKM sangat penting agar mereka merasa bagian dari gerakan ini. Edukasi sertifikasi halal dan standar kualitas secara langsung membantu produk semakin dipercaya pasar. Dukungan pemerintah dan stakeholder juga menentukan keberhasilan promosi.

Regulasi, fasilitasi acara, dan sinergi lintas sektor memperkuat posisi Malang sebagai destinasi wisata halal dan pusat produk halal unggulan. Dengan memulai dari kampus dan kampung, Malang Tempo Doloe versi halal dapat tumbuh secara organik dan berkelanjutan, menjadi kebanggaan yang dikenal hingga tingkat nasional dan internasional.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img