MALANG POSCO MEDIA, MALANG Bangunan Candi Jago yang terletak di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang dilakukan pemugaran guna tetap kokoh hingga generasi selanjutnya. Prosesnya ditarget membutuhkan waktu tiga tahun.
Berdasarkan pantauan Senin (15/9) kemarin, sejumlah pekerja melakukan pemugaran candi. Proses pemugaran itu termasuk mengganti batu candi yang sudah rusak. Nantinya juga direncanakan membuat ruangan ibadah atau bilik. “Revitalisasi pemugaran Candi Jago ini sudah dimulai 29 Mei sampai sekarang, hampir empat bulan. Perkiraan memang target tiga tahun selesai,” kata Juru Pelihara Candi Jago, Imam Pinarko, saat ditemui Malang Posco Media kemarin.
Pemugaran dilakukan oleh 15 orang pekerja yang dibagi menjadi tiga tim yakni, tim ahli pada pembongkaran, pemasangan, dan finshing atau penyelesaian. Imam menjelaskan, batu candi yang sudah rusak diganti menjadi baru. Pergantian batu ini dilakukan hanya untuk bagian pinggir luar. Sedangkan bagian dalam tetap asli. “(Tujuan pemugaran) untuk anak cucu kita. Karena banyak yang rusak, pecah, dan amblas. (Batu yang diganti) hanya luarnya saja. Tidak mungkin dipasang ulang karena sudah pecah, jadi dibuatlah baru sekitar dua persen,” jelas Imam.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon beberapa waktu lalu datang, disampaikan Imam bahwa nantinya akan diusahakan membentuk ruangan atau bilik pada bagian atas candi untuk orang beribadah.
Lebih lanjut, pria berusia 51 tahun tersebut menegaskan, selama proses pemugaran Candi Jago tetap dibuka bagi pengunjung. Proses ini pula sekaligus sebagai edukasi. “Tidak ditutup. Malah anak-anak sekolah banyak yang datang. Ini sebagai edukasi, bagaimana sih cara leluhur kita membangun candi dan bagaimana penataannya,” lanjutnya.
Imam menambahkan panjang Candi Jago 24 meter, lebar 14 meter. “Untuk tingginya tersisa 10,5 meter. Kalau diukur dari bawah, yang terpendam sekitar 15 meter,” tambahnya. (den/udi)