MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Kondisi ketersediaan atau stok gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kabupaten Malang saat ini masih tercukupi, meskipun pendistribusian tiba ke pangkalan harus menunggu. Guna mencegah terjadinya penimbunan, Pertamina bersama pemerintah terkait dan aparat penegak hukum (APH) masif mengadakan inspeksi mendadak (Sidak).
Berdasarkan penulusuran Malang Posco Media terhadap pedagang makanan dan minuman di Kecamatan Kepanjen, belum ada yang mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg untuk memenuhi jualan. Sementara itu, ketersediaan gas melon ini di pangkalan masih aman, meski penyalurannya tiba harus menunggu setelah gas elpiji habis di pangkalan.
Kondisi tersebut terpantau di salah satu pangkalan elpiji 3 kg yang terletak di Kelurahan Cepokomulyo Kecamatan Kepanjen, Selasa (16/9) kemarin. “Gas elpiji 3 kg sudah habis sejak pagi. Nanti datang,” ujar pemilik pangkalan gas elpiji Edi Supriyanto saat ditemui Malang Posco Media.
Pangkalannya menerima distribusi gas elpiji 3 kg dalam dua hari sekali dari agen Pertamina. Jumlahnya 40 tabung gas. Dijual Rp 18 ribu per tabung gas. Namun bila diantar langsung ke pembeli dikenakan ongkos kirim (Ongkir). “Harganya Rp 18 ribu per tabung gas (kalau pembeli datang sendiri). Sedangkan kalau diantar tambah transport menjadi Rp 19 ribu. Saya sering antar,” imbuh Edi.
Terkait jatah jumlah tabung gas bagi pembeli, Edi menyampaikan, dari Pertamina itu satu bulan dijatah lima tabung gas untuk kalangan rumah tangga. Sedangkan untuk pedagang sebanyak 15 tabung gas.
Terpisah, Area Manager Commrel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim balinus Ahad Rahedi menegaskan, saat ini kondisi stok elpiji mencukupi mulai dari level SPBE hingga pangkalan. Skema pendistribusiannya ke Kabupaten Malang sama dengan seluruh wilayah. Mulai dari SPBE disalurkan ke agen, kemudian dari agen menyalurkan ke pangkalan sebagai titik distribusi akhir.
“(Penyaluran ke Kabupaten Malang) per Agustus sudah disalurkan 72 ribu metric ton atau setara 24 juta tabung,” kata Ahad seraya menyampaikan, ada penambahan stok berupa penyaluran fakultatif sebagai mitigasi lonjakan konsumsi pada momen Peringatan Maulid 2025.
Ahad menjelaskan, jumlah penyaluran ke pangkalan bersifat dinamis berdasarkan persediaan dan kebutuhan wilayah, yang mana alokasinya disalurkan sesuai ketetapan Dirjen Migas. “Guna mencegah terjadinya penimbunan, Pertamina bersama pemerintah terkait dan APH masif dan rutin adakan sidak gabungan. Selain sebagai mitigasi penimbunan, juga untuk memastikan elpiji tepat guna dan sasaran sesuai peruntukkan,” ujarnya, seraya menambahkan jika tidak ada informasi keterlambatan penyaluran gas elpiji. (den/udi)