Wednesday, September 17, 2025
spot_img

Anak Berkebutuhan Khusus Belajar Wirausaha

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masa depan anak berkebutuhan khusus (ABK) dan autisme di Kota Malang kini semakin punya harapan. Bukan hanya belajar keterampilan, mereka juga dilatih agar kelak bisa mandiri secara ekonomi. LPK Citra Kriya Wiyasa menjadi salah satu pelopor dengan membuka pelatihan kerja gratis yang ramah dan inklusif bagi anak-anak spesial ini.

Salah satu kegiatan pelatihan yang menarik adalah pembuatan frozen food, yang digelar di Malang Creative Center (MCC), Selasa (16/9). Puluhan anak berkebutuhan khusus tampak serius dan antusias mengikuti sesi demi sesi, mulai dari menyiapkan bahan hingga mengemas produk.

“Pembuatan frozen food ini sengaja kami pilih karena selain sederhana, setidaknya mereka nanti bisa mandiri untuk kebutuhan utamanya, yaitu pangan. Selain itu, tentu tujuannya untuk bisa berwirausaha dengan produk yang bisa mereka kerjakan, terang Guyub Aji Prasetyo, pendamping dari LPK Citra Kriya Wiyasa.

Dalam pelatihan tersebut, menu yang diajarkan adalah frozen food ikan lele. Guyub dengan sabar mengajarkan cara mencuci dan membersihkan ikan, meracik bumbu, melumuri ikan, hingga mengemasnya dengan kemasan vakum.

“Untuk pelatihannya ini berlangsung selama dua minggu. Kami ‘drill’ mereka dari awal sampai mahir. Awalnya kami bantu, tapi pelan-pelan kami biarkan anak-anak membuat sendiri sampai mahir,” tegasnya.

Selain frozen food, LPK Citra Kriya Wiyasa juga membuka pelatihan fotografi dan pelatihan Office Boy (OB) dengan durasi serupa. Peserta sebagian besar adalah lulusan SMA atau sekolah inklusif yang belum memiliki rencana kerja.

“Setelah lulus sekolah dan mungkin maaf orang tuanya belum ada plan kerja, kami bisa menjembatani. Ayo ikut pelatihan sehingga ke depannya bisa membangun komunitas juga yang siap kerja. Terutama program ini khususnya untuk masyarakat berkebutuhan khusus yang kurang mampu,” jelas Guyub.

Walau di brosur disebutkan ada biaya, Guyub menegaskan bahwa program ini sebenarnya gratis. Hal itu dimaksudkan agar orang tua tetap terlibat aktif.

“Kami sebenarnya ada biaya, tapi pada praktiknya gratis supaya sejak awal tetap ada tanggung jawab dari orang tua. Karena takutnya orang tua datang hanya sekadar titip dan tidak mau tahu perkembangannya,” ujarnya.

Namun melatih anak-anak spesial bukan hal yang mudah. Guyub mengaku banyak suka duka yang ia hadapi.

“Orang tua mengantarkan anaknya jam 8, kami acaranya jam 9. Ternyata tidak ada, kami kerahkan semua sampai satpam juga ikut mencari. Ternyata selama dua jam hilang itu dia pulang, dan sampai di rumahnya,” kenangnya sambil tersenyum.

Meski penuh tantangan, ia melihat potensi besar pada anak-anak ini. Menurutnya, jika dilatih konsisten, mereka bisa menghasilkan karya yang tidak kalah dari orang kebanyakan.

“Kedepan teman-teman ini juga sudah kami bukakan booth untuk wirausaha. Kami support barangnya, nanti kolaborasi dengan orang tua untuk menjual barang yang dibuat anak-anak. Setidaknya agar mereka bisa mandiri,” pungkas Guyub. (ian/aim)

Menuju Malang Ijo Royo-Royo, Giatkan Penanaman Pohon/

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang tak hanya ingin menegaskan diri sebagai Malang kota bunga (Makobu). Kota yang kini dipimpin Wali Kota Wahyu Hidayat tersebut berusaha merealisasikan status Malang Ijo Royo-Royo. Salah satunya dengan menambah ruang terbuka hijau lewat penanaman pohon di sejumlah lokasi.

“Selain menuju ke Kota Bunga, Kota Malang ingin merealisasikan Ijo Royo-Royo,” tegas Plh Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Gamaliel Raymond Matondang.

Dia mengatakan, upaya penghijauan terus diperluas oleh DLH. Salah satunya dengan penambahan lokasi penanaman pohon. Hal ini ditunjang pula dengan banyaknya bibit tanaman yang dimiliki.

“Bibit tanaman kita kan banyak. Rencananya mungkin penanaman pohon kita fokuskan di area Kedungkandang,” katanya.

Raymond menyebutkan titik fokusnya masih di wilayah Kecamatan Kedungkandang. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan di tempat lain.

“Nanti di beberapa lokasi yang memungkinkan juga akan dilakukan (penanaman pohon). Seperti kemarin ketika ada penggiat lingkungan hidup melakukan kegiatan, yang dilaksanakan di wilayah Makam Tanjung,” beber dia.

Menurutnya, DLH juga siap mengajak banyak pihak menyukseskan aksi penanaman pohon. Misalnya mahasiswa pecinta lingkungan hidup hingga masyarakat di sekitar wilayah yang akan dilakukan penanaman pohon.

Dia menambahkan, penanaman pohon dipastikan di titik-titik baru. Bukan di area taman atau hutan kota. Sehingga, upaya yang dilakukan tersebut bakal membantu mewujudkan Malang Ijo Royo-Royo. Selain upaya menekan laju polusi udara yang belakangan menjadi perhatian banyak pihak. (ley/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img