MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang musim hujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang fokus mengantisipasi potensi pohon tumbang yang berisiko membahayakan masyarakat. Perempesan dahan dan ranting kini dikebut di berbagai wilayah kota.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menyebut permintaan perempesan terus meningkat dari warga. “Setiap hari ada permohonan masuk. Minimal satu, tapi rata-rata dua sampai tiga permohonan. Saat ini ada 400 permohonan yang masih antre,” ungkap Raymond, Kamis (18/9).
Ia menegaskan perempesan penting dilakukan, terutama untuk pohon besar dengan ranting rimbun yang berdekatan dengan kabel atau tiang listrik. “Risiko dahan jatuh atau pohon tumbang cukup besar dan bisa membahayakan masyarakat. Ini menjadi fokus utama kami di akhir tahun, karena musim hujan sudah di depan mata,” ujarnya.
Namun, penyelesaian ratusan permohonan itu bukan perkara mudah. DLH mengaku terkendala keterbatasan personel dan armada sehingga proses perempesan harus dijadwalkan secara bertahap.
“Kadang satu pohon butuh waktu tiga hari untuk ditangani, tergantung kondisi di lapangan. Karena itu kami juga berkoordinasi dengan perangkat daerah lain,” tandas Raymond. (ian/aim)
