Friday, September 19, 2025
spot_img

BUMDES Butuh Support Pemdes

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kota Batu menggelar diskusi terbuka di Kali Watu Kafe, Kamis (18/9). Pertemuan yang dihadiri masing-masing direktur BUMDes dari seluruh desa di Kota Batu ini mengangkat tiga konsep utama: learning, connecting dan sharing.

Ketua Forum BUMDes Kota Batu Mukhlas Rofiq menjelaskan forum ini dirancang untuk saling belajar dan berbagi inspirasi antar BUMDes. Menurutnya, tidak ada BUMDes yang dianggap paling hebat, melainkan saling mengisi dan mendukung potensi keunggulan masing-masing desa.

“Jadi kami duduk bersama untuk menanamkan tiga konsep. Pertama learning atau belajar bersama. Artinya BUMDes tidak ada yang sakti, tidak ada yang paling hebat sehingga yang sukses harus bisa menginspirasi yang lain,” ujar Mr. Roo sapaan akrabnya kepada Malang Posco Media.

Selain itu, forum juga menekankan pentingnya connecting atau menjalin sinergi. Contohnya, BUMDes yang berhasil mengembangkan sektor ketahanan pangan diharapkan dapat menularkan pengalamannya ke desa lain. “Bungkusnya harus happy. Kita sampaikan kelebihan dan kelemahan dengan terbuka. Terakhir forum ini harus jadi ruang sharing yang sehat, sekaligus menjadi supporter bagi BUMDes yang sudah punya produk,” tambahnya.

Dalam diskusi ini, sejumlah kendala yang dihadapi desa juga mencuat ke permukaan. Salah satunya adalah ketidakselarasan potensi desa dengan kebijakan yang mengarah ke pertanian. “Ada desa yang bukan basis pertanian tapi dipaksa mengembangkan pertanian. Bahkan di desa pertanian pun beda jenis komoditasnya. Tapi karena ketahanan pangan adalah policy, mau tidak mau kita harus support dan mencari solusi,” ungkap laki-laki yang juga Direktur BUMDes Pandanrejo ini.

Persoalan lain yang tak kalah penting adalah soal anggaran. Pencairan dana untuk program ketahanan pangan kepada BUMDes disebut sering terlambat. Total ada 5 Desa yang lambat mencairkan anggaran tersebut. “Kadang di desa, pencairan anggaran ketahanan pangan belum juga cair. Kami mohon segera dirilis,” pesannya.

Isu lahan desa juga disorot. Sejumlah BUMDes mengaku belum bisa mengelola aset tanah desa karena masih dipegang pemerintah desa. Padahal sesuai aturan seharusnya lahan desa ini dikelola BUMDes, bukan sepenuhnya pemdes. “Mohon ada kebijakan yang lebih jelas,” imbuhnya.

Forum ini mendapat dukungan penuh dari Pemkot Batu, khususnya DP3AP2KB ini diharapakan membawa dampak positif bagi kemajuan desa. Bukan sekadar pertemuan formal, tapi benar-benar menghasilkan solusi sehingga dapat membangun desa secara berkelanjutan.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img