MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Di tengah kekhawatiran akan krisis regenerasi petani dan minat generasi muda yang menurun terhadap sektor agriculture, program “Petani Muda Berjaya” hadir sebagai jawaban konkret.
Program PMB yang meloloskan 100 calon agripreneur dari kalangan pelajar dan umum dengan kerangka bisnis modern mulai berproses. Terbaru mereka mengikuti mentoring di Saung Faraly Kota Batu. Acara ini menghadirkan pakar bisnis Alan W. Hafiludin, S.E, M.AK., yang secara khusus membedah materi Bisnis Model Canvas (BMC).
Tujuannya adalah untuk mematahkan stigma bahwa pertanian itu kuno dan tidak menguntungkan, dengan menunjukkan bagaimana agribisnis dapat dirancang secara strategis dan inovatif. Para peserta diajak memetakan ide, proposisi nilai, hingga potensi keuntungan usaha mereka di sektor pertanian dan turunannya. “Banyak anak muda menganggap pertanian itu sulit dan tidak modern. Kami ingin mematahkan stigma itu,” ujar Alan W. Hafiludin.
BMC adalah alat modern yang membuktikan bahwa agribisnis bisa dirancang secara sistematis dan sangat menguntungkan. Tujuannya jelas, mengubah pola pikir mereka dari sekadar petani menjadi Agripreneur yang andal.
Antusiasme peserta, yang terdiri dari pelajar SMA/ SMK dan pelaku usaha tani, terlihat jelas selama sesi tanya jawab yang interaktif. Para pelajar aktif menggali cara memulai usaha dari nol. Sementara para pelaku usaha yang sudah berjalan memanfaatkan momen ini untuk menata ulang manajemen bisnis agar lebih efisien dan siap bersaing.
“Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan di Kota Batu. Dengan manajemen yang lebih terstruktur, bisnis-bisnis yang sudah ada dapat berkembang, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan pada akhirnya meningkatkan perputaran ekonomi lokal,” bebernya.
Lebih dari itu, program PMB selaras dengan visi ketahanan pangan nasional yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto serta program kerja Wali Kota Batu Nurochman. “Acara ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang menjaga ekosistem sumber daya manusia. Kami berupaya membangun regenerasi petani yang kuat untuk menjamin masa depan ketahanan pangan di Kota Batu,” pungkasnya. (eri/lim)
