MALANG POSCO MEDIA – Tak ada yang menyangka. Reyin Feno Mega, pria sederhana asal Jombok, Ngantang, yang sehari-hari bekerja sebagai staf sarana prasarana (Sarpras) Yayasan Putera Indonesia Malang (YPIM), kini berdiri gagah di depan kelas. Bukan lagi sekadar merawat sarpras, tapi mengajar puluhan murid dengan coretan pensil warna dan kuas.
Lahir pada 1990, lulusan SMK jurusan Elektronika Audio Video ini awalnya tidak pernah bermimpi menjadi seorang guru. Namun, bakat alaminya di bidang seni rupa, terutama seni sketsa dan arsir, membuka jalan baru dalam hidupnya.

“Saya tidak pernah menyangka bisa dipercaya menjadi guru Seni Rupa di SMK Putra Indonesia Malang. Awalnya hanya hobi menggambar dan fotografi, tapi sekarang bisa saya bagikan ke murid. Semoga mereka bisa terinspirasi,” tutur Reyyin dengan mata berbinar.
Di balik kesibukannya sebagai staf perawatan sarpras, Reyyin terus menyalurkan hobi menggambar dan fotografi. Ia bahkan tergabung dalam komunitas Malang Raya Landscaper, tempat ia menekuni seni fotografi lanskap. Bakat ini pula yang akhirnya mengantarnya dipercaya memegang peran baru di dunia pendidikan.
Kepala SMK yang berlokasi di Jl. Barito 5, Eka Tries Yuliani, S.Si., melihat potensi luar biasa dalam diri Reyyin. “Kami melihat Mas Reyyin punya bakat seni yang luar biasa. Karena itu, sekolah memberi ruang agar beliau bisa mengembangkan potensi dan sekaligus membimbing murid di bidang Seni Rupa,” tegasnya.

Eka menambahkan, kesempatan yang diberikan kepada Reyyin bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh murid. “Kami ingin anak-anak belajar bahwa bakat yang diasah bisa mengubah hidup. Mas Reyyin adalah bukti nyata,” ujarnya.
Dari seorang staf sarpras yang kerap bekerja di balik layar, kini Reyyin tampil di depan kelas, menjadi sosok inspiratif bagi generasi muda. Kisahnya di SMK yang terkenal dengan julukan Pioner kimia industri dan farmasi industry di Malang adalah bukti bahwa kesempatan, bakat, dan kerja keras bisa mengubah jalan hidup seseorang. (adv/bua)