MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang merencanakan penggantian jembatan ambrol di Desa Wadung Kecamatan Pakisaji awal tahun 2026 mendatang. Nantinya ukuran jembatan penghubung antardesa ini dirubah.
Kepala Bidang Peningkatan dan Pembangunan Jalan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang Anita Aulia Sari menyampaikan, kondisi eksisting atau keadaan jembatan yang ada saat ini lebarnya 2,45 meter. “Kondisi eksisting jembatan (yang ada saat ini, red.), konstruksi pasangan batu dan WF (Besi/baja, red.) di atasnya plat besi tebal 5 cm, bentang 14 meter, lebar 2,45 meter, dan tinggi empat meter. Seharusnya hanya bisa dilewati beban kendaraan roda dua,” kata Anita.
Rencana penanganan pada awal tahun 2026 dengan konstruksi abutment sumuran beton dan dinding beton, menggunakan besi WF 600 dengan bentang 18 meter, lebar tepi maksimal lima meter, dan lebar efektif 4,6 meter. “Penanganan penggantian jembatan dilaksanakan pada awal tahun 2026. Sedangkan perencanaan disiapkan pada triwulan empat tahun 2025,” tambah Anita.
Sementara menunggu penggantian jembatan, masyarakat rencananya akan bergotong-royong membuat jembatan darurat secara swadaya. Namun belum ditentukan kapan mulai pengerjaannya. “Rencananya nanti dibuatkan jembatan darurat dari bambu dan besi yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan sepeda motor,” kata Kades Wadung Kecamatan Pakisaji Mahyudin, Senin (22/9) kemarin.
Papan imbauan agar kendaraan roda empat tidak melintas nantinya akan dipasang dalam bentuk cor beton. Hal ini dilakukan agar tidak bisa dicabut oleh orang, seperti sebelumnya. “Kami buatkan tong dicor supaya lebih kuat lagi,” tambah Mahyudin.
Diberitakan sebelumnya bahwa, jembatan jalan antardesa di Desa Wadung Kecamatan Pakisaji terputus akibat truk muatan pasir melintas, Senin (8/9) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Jalur tersebut penghubung antar Desa Wadung, Desa Genengan, Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji dan Desa Mendalanwangi Kecamatan Wagir. (den/udi)