MALANG POSCO MEDIA – Apresiasi untuk Polri yang sudah membekukan penggunaan Strobo dan Sirine untuk Patwal. Apa yang dilakukan Polri ini mencerminkan slogan Polri untuk Masyarakat yang selama ini digaungkan. Setidaknya, Polri merespon cepat keluhan masyarakat yang merasa terganggu saat adanya ‘Tot Tot Wuk Wuk’’ di jalan raya.
Sebenarnya masyarakat sangat menyadari kebutuhan Patwal untuk para pejabat, khususnya pejabat negara. Mulai dari Presiden, Menteri, Anggota DPR, Gubernur, Bupati dan Walikota. Namun seringkali, masyarakat juga merasa terganggu atas bunyi sirine yang kadang tiba-tiba mengagetkan saat di jalan raya.
Apalagi setelah melihat yang dikawal menggunakan strobo dan sirine itu tidak terlihat jelas, siapa pejabatnya. Yang dikawal juga tidak menggunakan kendaraan dinas. Kadang yang dikawal cuma satu pejabat, tapi rombongan yang dikawal panjang sekali. Masyarakat pun hanya bisa minggir dan menepi di jalan raya.
Yang rawan kalau situasi jalan raya memang benar-benar macet. Sementara bunyi strobe dan sirine terus berusaha merangsek. Ini kadang membuat situasi sangat sensitif bagi masyarakat. Karena situasi macet, sementara kendaraan harus berebut menepi demi pejabat yang dikawal bisa leluasa melewati kemacetan. Padahal kadang situasinya tak bisa bergerak sama sekali.
Dengan dibekukannya aturan strobo dan sirine bagi patwal, maka tak ada alasan lagi bagi pejabat siapa pun untuk menggunakannya di jalan raya. Hanya untuk urusan kenegaraan, ambulans dan damkar yang masih diperbolehkan sesuai dengan aturan. Selebihnya, siapa pun pejabatnya dilarang menggunakan strobo dan sirine.
Maka ini kesempatan bagi masyarakat melakukan kontrol sosial. Bila ke depan, masih ada penggunaan strobo dan sirine di jalan raya, maka masyarakat bisa melaporkan ke polisi. Karena penggunaan strobo sudah dibekukan dan hanya pejabat-pejabat super prioritas yang boleh menggunakannya di jalan raya. Strobo dan sirine tetap penting. Asal semua digunakan sesuai dengan aturan. Dan yang menggunakan diizinkan oleh aturan. Tanpa strobo dan sirine, pejabat tetap akan mendapatkan perlakukan istimewa. Yang penting, jangan arogan di jalan raya. Karena di jalan raya para pejabat berhadapan langsung dengan rakyat yang harus dilayani.(*)