Saturday, September 27, 2025
spot_img

Empat Tugas Besar Pak Bupati Sanusi untuk Dokter Wi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

‘’Siap. Sekuat Tenaga Saya Siap Jalankan Tugas dan Kepercayaan Pak Bupati’’

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bupati Malang HM Sanusi memerintahkan drg. Wiyanto Wijoyo konsentrasi terhadap empat progam besar bidang kesehatan di Kabupaten Malang. Perintah ini diberikan Sanusi usai mengangkat kembali drg. Wiyanto Wijoyo sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Kamis siang.

Ke empat progam besar itu antara lain maksimalisasi alat kesehatan berupa Cathlab yang berada di RSUD Kanjuruhan di Kepanjen. Kedua, menekan angka Stunting dan Gizi Buruk hingga 0 persen di tahun 2026. Ketiga menekan laju pertumbuhan jumlah penderita Tuberkolusis (TBC) yang makin tinggi.

Sedang progam besar ke empat Pemkab Malang yaitu membangun rumah sakit di wilayah Timur Kabupaten Malang. Karena di Wilayah Utara (Lawang) sudah ada yaitu RSUD Lawang, di wilayah Selatan RSUD Kanjuruhan dan wilayah Barat telah dioperasikan RSUD Ngantang.

Dikonfirmasi soal tugas-tugas beratnya ini, Dokter Wi –begitu panggilan akrab drg Wiyanto Wijoyo, siap mewujudkannya semua. Karena ke empat progam itu memang perlu mendapat penanganan secara intensif dan serius.

‘’Siap. Sekuat tenaga saya siap menjalankan tugas dan kepercayaan pak Bupati. Karena, ke empat progam itu cukup besar pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang di masa akan datang,’’ tandas Dokter Wi usai menerima SK Pengangkatan sebagai Kadinkes Kabupaten Malang di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis pagi.

Cathlab

Terhitung sejak Maret tahun 2024 lalu, RSUD Kanjuruhan di Kepanjen Malang telah dilengkapi fasilitas penunjang layanan kesehatan berupa Cathlab (layanan katerisasi jantung). Fungsi utama alat pendeteksi penyakit jantung dan saraf (stroke). Selain itu Cathlab di ruangan khusus ini lebih canggih dan lengkap karena dilengkapi Cathlab-neurointervensi, alat Neuronavigasi, dan ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy.

Dengan alat canggih ESWL, penderita batu ginjal dengan ukuran batu ukuran kecil bisa ditangani dengan tidak perlu lagi operasi. Karena dengan alat ini, batu ginjal ginjal akan dipecah menjadi lebih kecil sehingga bisa keluar melalui saluran kemih.

Sayangnya, kata Dokter Wi, alat canggih yang harganya sangat mahal itu tidak berfungsi secara maksimal. Artinya, Cathlab lebih banyak menganggur dari pada digunakan untuk menangani pasien. Kenapa?

‘’Karena pasien yang memanfaatkan alat ini belum dikaver BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Kalau menggunakan layanan status pasien umum, sangat mahal ongkosnya,’’ kata Dokter Wi sembari menyebutkan, dirinya akan segera berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan di Malang.

Dokter Wi menyebutkan, jika koordinasi dengan BPJS Kesehatan berjalan lancar maka pasien yang memiliki BPJS bisa memanfaatkan alata canggih itu lebih maksimal. Jika kondisi Cathlab sekarang ini dibiarkan terus menerus maka akan banyak mudharatnya.

‘’Keinginan pak Bupati, alat ini harus bisa dimaksimalkan untuk melayani warga Malang Raya. Khususnya warga Kabupaten Malang. Buat apa ada alat canggih kalau tidak bermanfaat untuk masyarakat,’’ kata Dokter Wi. (has)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img